radarmukomukobacakoran.com- Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif adalah suatu kondisi kesehatan mental, ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pengidap gangguan ini mengalami kepribadian yang berubah-ubah tanpa ia sadari. Dalam perjalanan menelusuri labirin jiwa manusia, kita seringkali bertemu dengan fenomena yang membingungkan sekaligus mempesona: gangguan identitas disosiatif, atau yang lebih dikenal dengan kepribadian ganda. Fenomena ini merupakan sebuah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda, masing-masing dengan ingatan, perilaku, dan cara berpikir yang distingtif. Gangguan identitas disosiatif (DID) adalah hasil dari ganguan psikologis yang terbentuk sebagai respons dari trauma ekstrem yang dialami seseorang, selama masa kanak-kanak. Trauma ini dapat berupa pengalaman yang sangat menyakitkan, seperti kekerasan fisik atau emosional, yang memaksa pikiran untuk memisahkan ingatan tentang kejadian tersebut agar dapat bertahan hidup. Kepribadian yang terpisah ini, atau alter bukanlah entitas yang terpisah sepenuhnya, melainkan bagian dari keseluruhan psike individu yang terfragmentasi. Setiap alter memiliki perannya masing-masing, seringkali sebagai mekanisme adaptasi untuk menghadapi situasi tertentu yang tidak bisa ditangani oleh kepribadian utama. Namun, DID bukanlah sesuatu yang dapat dianggap enteng atau diromantisasi. Dalam budaya populer, DID sering digambarkan secara sensasional atau sebagai bumbu cerita yang menarik. Namun, bagi mereka yang mengalami DID, ini adalah kondisi yang sangat serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Dalam konteks medis, DID dianggap sebagai gangguan mental yang valid dan diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Pengobatan untuk DID biasanya melibatkan terapi jangka panjang yang bertujuan untuk mengintegrasikan kepribadian-kepribadian yang terpisah menjadi satu kesatuan yang harmonis. Apakah DID baik atau buruk? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan sederhana. Bagi penderita, DID bisa menjadi sumber penderitaan yang mendalam. Namun, dengan bantuan profesional, banyak yang berhasil menemukan keseimbangan dan bahkan kekuatan dalam keragaman internal mereka. Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk memahami bahwa DID bukanlah pilihan atau keadaan yang diinginkan oleh seseorang. Ini adalah kondisi yang membutuhkan empati, dukungan, dan intervensi yang tepat. Dengan demikian, kita dapat membantu mereka yang berjuang dengan DID untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam kehidupan mereka. Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/mengenal-gangguan-disosiatif-kepribadian-ganda/ https://www.alodokter.com/kepribadian-ganda
Kategori :