radarmukomukobacakoran.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Apriasyah, ST, MT termasuk dalam rombongan safari Ramadhan, yang dipimpin Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA, CPI. Kamis 28 Maret 2024, tim safari Ramadhan berkunjung ke Masjid As-Syafi’iyah, Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Rt V, Dusun II, Desa Sido Makmur, Sahad, bertanya mengenai perbaikan jembatan darurat yang ada di desa tersebut. Atas pertanyaan tersebut, Apriansyah berjanji akan membangun jembatan tersebut tahun 2025. ‘’Insa Allah, jembatan akan dibangun tahun 2025,’’ ujar Apriansyah, seusai acara. Disampaikan Apriansyah, sesuai dengan instruksi bupati, pembangunan menggunakan skala prioritas. Selain itu, pembangunan dilakukan berdasarkan apa yang ada dalam usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). ‘’Kita bisa bangun, ketika item itu ada dalam Musrenbang. Instruksi bupati seperti itu. Ketika usulan itu (Pembangunan jembatan, red) ada dalam Musrenbang, peluang dibangun lebih besar,’’ tambah Apriansyah. BACA JUGA:Soal Sekda Diperiksa Jaksa, Ini Tanggapan Bupati Selain jembatan, Apriansyah juga menyampaikan, kemungkinan ada item lain yang akan dibangun di Sido Makmur, tahun depan. Yakni peningkatan jalan Sido Makmur dengan Bambu Kuning. ‘’Mudah-mudahan jalan antar desa, menuju Selagan Jaya, juga bisa dibangun,’’ harap Apriansyah. Bupati Mukomuko, Sapuan, dalam sambutannya menyampaikan, prinsip pembangunan yang dilakukan adalah ‘Membangun dengan hati’. Skala prioritas pembangunan adalah kemanusiaan. Bukan kepentingan politik. Dan di Kabupaten Mukomuko, masih terdapat daerah yang selama ini nyaris tidak pernah tersentuh pembangunan. Terutama jalan penghubung antar kecamatan dan antar desa. Hasil pantauan lapangan, jalan di Kecamatan Malin Deman, salah satu yang terburuk di Kabupaten Mukomuko. Lebih dari 30 tahun, masyarakat menanti pembangunan jalan. BACA JUGA:Warga RT 8 Bandar Ratu Tutup Paksa Penginapan 88 ‘’Saya membangun menggunakan prioritas kemanusiaan. Bukan kepentingan politik. Di Kecamatan Malin Deman, warga tidak berani hamil, karena takut sakit. Ketika sakit, mereka sulit berobat karena jalannya buruk, belasan kilometer,’’ ujar Sapuan. Sapuan meminta masyarakat Air Manjuto untuk bersabar. Cepat atau lambat, pembangunan akan sampai. Ketika bangunan belum sampai, maka masih ada daerah lain yang kondisinya lebih buruk. Dan sapuan juga mengatakan, tahun ini ada beberapa bangunan di Air Manjuto. Salah satunya adalah jembatan jalan dua jalur yang ada Desa Agung Jaya.*
Kategori :