radarmukomuko .bacakoran.co - Sejak awal Maret 2024 banyak pemilik kendaraan kaget ketika akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) Subsidi Solar dan Pertalite pada 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu
Pertama SPBU 24.382.04 atau KM 8 untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar mulai menerapkan sisitim cashless untuk menekan penggunaan uang tunai, sehingga tidak bisa dibayar dengan uang cash. Selanjutnya SPBU 24.382.20 atau KM 6,5 untuk pembelian BBM subsidi Pertalite , mesti menggunakan aplikasi My Pertamina yang teritegrasi dengan aplikasi Link Aja. Dikutip dari harianrakyatbengkulu.bacakoran.co, Sales Branch Manager Bengkulu, Wiwiet Wijaya, mengatakan 2 SPBU ini menjadi pilot projectatau percontohan untuk menerapkan sistem cashless, khususnya di Kota Bengkulu. Alasan memilih kedua SPBU tersebut karena letak lokasinya berada ditengah pusat kota Bengkulu. Seperti SPBU KM 6,5 yang terletak di Jalan Pangeran Natadirja nomor 69 Kota Bengkulu, akan mulai menggunakan pembayaran non tunai atau cashless mulai 25 Maret 2024 mendatang. "Penerapan ini hanya dilakulan di pulau Pompa 3 SPBU 6,5 tersebut. artinya, tidak berlaku untuk pompa lainnya," jelas Wiwiet dalam keterangannya kepada RB, Rabu, 20 Maret 2024. Seperti diketahui, pulau Pompa 3 tersebut digunakan untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Pertalite untuk kendaraan roda empat atau mobil. Sementara untuk pengisian roda dua atau motor, dilakukan di pulau pompa lainnya. Dengan begitu, pemberlakukan sistem non tunai di SPBU KM 6,5 tersebut hanya bisa dilakukan untuk pengisian BBM subsidi jenis Pertalite bagi kendaraan roda empat atau mobil. "Jadi, catat ya! khusus pertalite, hanya untuk KM. 6,5 bagian pulau pompa 3. Jadi, disana dilakukan pilot projectnya untuk penggunaan cashless," terang Wiwiet. Penggunaan cashless ini, dikatakan Wiwiet bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan transaksi secara digital. Sebab, penggunaan transaksi tunai ini memiliki potensi, seperti halnya penyebaran uang palsu dan lainnya "Memegang uang tunai itu kan bahaya juga, karena berpotensi terjadi perampokan atau kejahatan lainnya. Makanya kita gunakan ini untuk pilot project. Jadi sekalian masyarakat itu tahu ada pembayaran non tunai," ungkap Wiwiet. Ditambahkannya, khusus di SPBU KM 8, juga dilakukan pilot project yang sama. Namun, khusus untuk penggunaan BBM subsidi jenis Solar. "Untuk Solar khusus KM 8, ini sudah diberlakukan. Kita uji cobakan atau lakukan percontohan dulu di sana sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya. Dikatakan Wiwiet, tujuan penerapan tersebut sama halnya seperti di SPBU Km 6,5, untuk mengkampanyekan transaksi non tunai. "Jadi ini bukan karena untuk pencegahan dum truck. Memang untuk sistem pembayarannya saja," tutup Wiwiet. Ditambahkan Manager SPBU 24.382.04 KM 8, Ali Amran, penggunaan sistem cashless ini memiliki keuntungan yang cukup besar bagi masyarakat. Terutama dalam menggalakkan sistem digitalisasi pembayaran. Di sisi lain, banyak masyarakat yang masih cukup awam karena sistem tersebut masih baru. Sehingga sangat perlu untuk dilakukan sosialisasi. "Ini bagus. Namun, perlu untuk disosialisasikan lagi karena masyarakat banyak yang belum tahu. Sementara di SPBU ini sudah wajib menggunakan sistem ini," kata Ali. Akibatnya, juga terjadi kepadatan antrean. Karena banyak masyarakat yang baru melakukan pengunduhan aplikasi dan pengisian dana, di waktu bersamaan pula. "Ada yang udah ngantre belum punya aplikasinya. Harus kita tunggu dulu dia download dan top up. Cara menggunakan aplikasinya juga," keluhnya. Dengan begitu, sebagai pilot projek atau percontohan, banyak yang harus dibenahi terutama dalam sosialisasi tersebut. Diharapkan pihak pertamina sosilisaikan di media ,baik cetak ataupun onlen dan televisi hinngga media lokal di kabupaten. "Ini sangat perlu disosialisasikan lagi kepada masyarakat," demikian Ali.* Dikutip dari https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/read/8724/2-spbu-di-kota-bengkulu-mulai-terapkan-sistem-cashless-ini-penjelasannya/30
Kategori :