Kue Pusaka Betawi, Hanya Ada Saat Lebaran

Senin 18 Mar 2024 - 10:03 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co - Di tengah hiruk-pikuk kota yang modern dan dinamis, terdapat sebuah warisan kuliner yang tetap bertahan mengikat masa lalu dan masa kini.
Kue Semprit Sagu Betawi, dengan cita rasa manis dan tekstur yang renyah, bukan hanya sekedar kue.
Ia adalah simbol dari kebersamaan, kehangatan, dan kegembiraan yang menyatu dalam momen Lebaran.

Dikutip dari cookpad.com kue ini, yang hanya muncul saat hari raya, menjadi penanda waktu bagi banyak keluarga di Betawi.
Proses pembuatannya yang memerlukan kesabaran dan keahlian khusus, menjadikan kue semprit sagu lebih dari sekedar hidangan; ia adalah bagian dari ritual dan tradisi.
Setiap gigitan kue semprit sagu tidak hanya memberikan kenikmatan rasa, tetapi juga membawa kita pada perjalanan melintasi sejarah dan budaya Betawi yang kaya.

Dalam setiap butiran sagunya, terkandung cerita tentang generasi-generasi pembuat kue yang telah mengasah keterampilan mereka selama bertahun-tahun.
Resep yang diwariskan ini tidak hanya mengajarkan tentang cara membuat kue, tetapi juga tentang nilai-nilai kehidupan, seperti keuletan, ketekunan, dan kecintaan pada budaya sendiri.

Saat ini, kue semprit sagu tidak hanya berperan sebagai hidangan lezat yang menemani Lebaran, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan leluhur mereka.
Para pengrajin kue ini tidak hanya mempertahankan resep asli, tetapi juga berinovasi dengan menambahkan berbagai rasa dan bentuk, sehingga kue semprit sagu tetap relevan dan disukai oleh semua kalangan.

Kue Semprit Sagu Betawi, dengan segala keistimewaan dan maknanya, akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari Lebaran di Betawi.
Ia adalah bukti bahwa tradisi dapat berkembang seiring waktu, tanpa kehilangan esensi dan nilai-nilai yang menjadi dasarnya. Sebuah kue pusaka yang merekatkan tradisi dan inovasi, dan terus menginspirasi generasi yang akan datang.*

Tags :
Kategori :

Terkait