Ia menjelaskan, komponen yang menjadi ukuran pertama adalah IKA (Indeks Kualitas Air). Pada pelaksanaan pengukuran, tim dari provinsi telah melakukan penelusuran dan pengambilan sampel air di 5 aliran sungai besar di Kabupaten Mukomuko.
Parameter dalam menguji kualitas air ini, meliputi 7 unsur. Pertama TSS (Total Suspended Solid) atau bahan tersupensi yang terdiri dari lumpur dan jasad renik yang berasal dari kikisan tanah atau erosi yang terbawa ke dalam air.
Kemudian mengukur DO (Dissolved Oxygen) untuk mengetahui jumlah oksigen yang terlarut di dalam air atau perairan. Selanjutnya, BOD yang merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan bakteri pengurai di dalam air.
BACA JUGA:Lubuk Sanai Tiga Tercepat Salurkan BLT-DD
COD menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik secara kimiawi. Selanjutnya, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform yang terkandung di dalam air atau perairan.
‘’Sampel pengecekan 7 unsur ini diambil dari 5 aliran sungai. Mulai dari Sungai Batang Muar Ipuh, Sungai Air Teramang di Pondok Suguh, Sungai Nelan di Teramang Jaya, Sungai Selagan di Kota Mukomuko dan Sungai Manjuto di wilayah Lubuk Pinang,’’ ujarnya.
Kemudian, komponen yang menjadi ukuran dalam penetapan IKLH ini, berkaitan dengan Indeks Kualitas Udara (IKU). Yang menjadi parameter IKU yaitu mengukur kualitas SO2 dan NO2. Selain itu, pengukuran Indeks Kualitas Tutupan Lahan yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Dari total nilai indeks IKLH 69,44 persen, dapat diketahui bahwa IKL Kabupaten Mukomuko 64, 09 dengan predikat sedang. Dengan indeks respons 10,00. Secara nasional ini di posisi peringkat ke137 dari 514 kabupaten/kota. sementara di tingkat provinsi berada di peringkat 6 dari 10 kabupaten/kota.
Sedangkan nilai IKU (Indikator Kinerja Utama) Dinas LH sangat baik dengan nilai 91,82 dengan indeks respons 10,36. Secara nasional berada diperingkat 180 dari 514 kabupaten/kota dan peringkat 6 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Sementara IKA (Indeks Kualitas Air) (kurang) dengan nilai 48,46. Nomor 6 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. peringkat nasional 192 dari 514 kabupaten/kota. Indek respon IKA 13,25.
‘’Hasil IKLH ini dipertanggungjawabkan secara nasional, karena dibuat berdasarkan kajian ilmiah dan pengecekan langsung ke lapangan,’’ demikian Budiyanto.*