KORAN DIGITAL RM - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling dinanti oleh seluruh umat muslim. Selama satu bulan penuh umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa. Selama bulan Ramadhan takzil juga menjadi hal yang paling banyak dicari. Berbagai minuman dan makanan manis menjadi primadona saat berbuka puasa. Begitu pula dengan masyarakat Kecamatan Ipuh, yang gemar dengan takzil bernama kue Bongko atau kur Boko. Kudapan manis yang dibungkus daun pisang ini banyak ditemui saat Ramadhan.
Kue Bongko atau Boko sendiri merupakan kudapan manis berbahan tepung beras, santan dan gula aren yang dimasak dan bungkus daun pisang sehingga kue ini memiliki rasa manis, lembut dan aromatik. Kue boko merupakan kue tradisional masyarakat Ipuh sejak lama. Pada saat bulan Ramadhan seperti saat ini kue bongko banyak dijajahkan penjual makanan dan takzil di Pasar Kaget Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh.
BACA JUGA:Pantai Aarasi, Tempat Ngabuburit Masyarakat Ipuh
Kue bongko sudah lama menjadi kue favorit masyarakat Ipuh terutama saat Ramadhan. Kue yang penyajiannya dibungkus daun pisang itu memiliki rasa yang manis. Proses pembuatannya-pun tergolong sederhana, dengan mengandalkan tepung beras sebagai bahan utama.
Kudapan manis nan lembut ini banyak digemari mulai dari anak-anak hingga orang tua karena tekstur lembut dan kuah santan yang sedikit gurih membuat kue ini nikmat dimakan saat berbuka. Sebenarnya kue bongko tidak hanya bisa dinikmati saat Ramadhan namun pada hari-hari bisa kue bongko tetap bisa dinikmati namun pedagang kue ini cukup jarang.
BACA JUGA:Puasa Kedua, Bengkel ini Ludes Terbakar
Di Pasar Kaget sendiri pedagang menjajakan kue bongko dengan harga yang cukup murah yakni berkisar Rp3.500,- hingga Rp5.000,- per bungkus. Kue bongko sendiri akan lebih nikmat disantap saat dingin. Tekstur yang lembut, manis dan sedikit gurih sangat cocok dimakan dingin saat berbuka. Tak jarang pembeli berebut untuk membeli kudapan ini karena banyaknya penggemar kue bongko yang rela antri demi mendapatkan kue bongko.*