KORAN DIGITAL RM - Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mukomuko, Andi Lala, memberi tantangan kepada petani muda. Petani muda yang mulai fokus dengan padi organik, diminta untuk menunjukkan karya nyata.
Karya dari para petani muda ini akan ditampilkan di stand pameran HUT Kabupaten Mukomuko ke-21. Hal tersebut sebagai salah satu upaya promosi pangan organik di Mukomuko.
"Pada perayaan HUT Kabupaten Mukomuko ke-21, KTNA akan membuat stand. Silakan petani muda berkarya, nanti kami tampilkan di stand," ujar Andi Lala, dalam acara panen padi organik di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Rapat Pleno Kecamatan V Koto Diperkirakan Tuntas Hari Ini
Andi Lala menyatakan, selaku Ketua KTNA, dirinya mendukung penuh atas pengembangan padi organik di Mukomuko. Melihat hasil panen yang cukup bagus, padi organik memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, promosi penting dilakukan.
"Pameran dalam rangka HUT Kabupaten, salah satu momen yang tepat untuk mengenalkan padi organik kepada masyarakat luas," tambah Andi.
Bukan hanya tingkat kabupaten, Ketua KTNA ini akan membawa ke tingkat yang lebih tinggi. Bahkan hingga tingkat nasional.
"Jika memang layak, kita bawa karya anak muda ini hingga Penas (Pekan Nasional, red) Tani Nelayan," tambah Andi Lala.
Disampaikan Andi Lala, keberhasilan Edry Yansen, membuat dan mengembangkan formula organik, buah dari mengikuti kegiatan KTNA di berbagai provinsi. Hal ini menjadi bukti bahwa kegiatan Penas KTNA dan sejenisnya, manfaatnya sangat besar.
BACA JUGA:Selesai Dibangun, Inilah Fungsi Kantong Lumpur DI Manjuto
"Pak Yansen ini, sering ikut kegiatan KTNA, ilmu yang didapat, kita rasakan manfaatnya. Saya ingin anak-anak muda lebih baik lagi di masa mendatang. Kalau berprestasi di tingkat kabupaten, kita tampilkan di tingkat provinsi. Jika perlu ke tingkat nasional," kata Andi Lala, memberikan motivasi.
Terpisah, Edry Yansen mengakui, selama mengikuti kegiatan KTNA, banyak ilmu dan pengalaman. Ia mengaku memiliki tanggungjawab moral untuk ‘membayar’ kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu, ilmu yang didapat didedikasikan untuk daerah. Yansen berharap, anak-anak muda ini memiliki semangat yang lebih tinggi. Di tangan anak muda ini, tongkat estafet pembangunan akan diberikan. Semua generasi muda ini memiliki kesempatan yang sama dalam hal memajukan daerah. Dan setiap individu memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing.
‘’Besar harapan saya, anak-anak muda ini akan mengembangkan pangan organik di Mukomuko. Mari bersama-sama membangun daerah, sesuai dengan bidang masing-masing,’’ demikian Yansen.*