KORANRM.ID - Masalah tembok lembap, berjamur, dan mengelupas bukan hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan penghuninya.
Kondisi ini sering terjadi di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, di mana kelembapan udara tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam pemeliharaan bangunan.
Berikan Sirkulasi Udara yang Optimal
Ventilasi yang baik menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah kelembapan pada tembok. Membuka jendela secara rutin, terutama di pagi hari, memungkinkan sirkulasi udara yang optimal dalam ruangan.
Udara segar yang masuk akan menggantikan udara lembap, mencegah penumpukan kelembapan yang menjadi penyebab utama tumbuhnya jamur dan kerusakan dinding.
BACA JUGA:Rambut Lepek Bikin Nggak Percaya Diri? Begini Tips Atasi Rambut Lepek
BACA JUGA:Tanpa Menggunakan Minyak, Begini Resep dan Cara Membuat Ikan Panggang Lemon dan Bawang Putih
Idealnya, jendela dibuka minimal selama 30 menit setiap hari, bahkan di musim hujan sekalipun.
Menggunakan Dehumidifer
Penggunaan dehumidifier merupakan solusi teknologi modern yang efektif untuk mengendalikan kelembapan ruangan.
Alat ini bekerja dengan menyerap kelebihan uap air di udara, menjaga kadar kelembapan pada tingkat yang ideal antara 40-60%.
Dalam memilih dehumidifier, pertimbangkan ukuran ruangan dan tingkat kelembapan yang ingin dicapai. Penempatan strategis alat ini, terutama di sudut-sudut ruangan yang minim sirkulasi udara, akan mengoptimalkan kinerjanya.
Gunakan Cairan Antijamur
Penanganan jamur memerlukan pendekatan khusus dengan menggunakan cairan anti-jamur yang tepat. Sebelum aplikasi, bersihkan terlebih dahulu area yang terkena jamur menggunakan sikat lembut dan air bersih.
Cairan anti-jamur sebaiknya yang mengandung bahan aktif seperti sodium hipoklorit atau benzalkonium klorida, yang efektif membunuh spora jamur hingga ke akarnya. Aplikasikan secara merata dan biarkan bekerja sesuai petunjuk penggunaan, biasanya sekitar 24 jam.