KORANRM.ID - Kepala Desa (Kades) Retak Ilir, Putra Andeka, S.Kom dan Kades Pulai Payung, Mustarrudin, SE turun langsung jadi komando kegiatan penggalangan dana untuk warga yang menjadi korban kebakaran di Desa Retak Ilir. Kegiatan penggalangan dana itu, dilaksanakan di kawasan Pasar Desa Pulai Payung pada Minggu pagi,(26/1) tempo hari. Kedua Kades ini turun bersama tim pengalangan dana dari Desa Retak Ilir dan jajaran pengurus Pasar Desa Pulai Payung. Semua pundi-pundi yang berhasil mereka kumpulkan dalam kegiatan penggalangan dana tersebut, semuanya diserahkan kepada warga yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran tersebut. Mereka berharap bantuan yang tidak banyak ini, bisa sedikit membantu korban dalam memenuhi kebutuhannya pasca peristiwa kebakaran yang terjadi pada Kamis sore 23 Januari 2025 tempo hari.
BACA JUGA:7 Tips Jitu Menyimpan Tahu agar Tetap Segar dan Awet Berhari-hari!
BACA JUGA:Resep Pindang Suwir Pedas: Lauk Sederhana yang Lezat dan Bikin Ketagihan!
Kepala Desa (Kades) Pulai Payung, Mustarrudin, SE mengatakan, dia Kades Pulai Payung memang sengaja turun bersama Kades Terak Ilir dan rombongan tim melakukan penggalangan dana di kawasan Pasar Desa Pulai Payung. Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengimbau para pedagang dan seluruh pengunjung pasar, untuk bisa memberi sumbangan secara suka rela, membantu warga yang menjadi korban kebakaran di Desa Retak Ilir. Mereka siap menerima berapapun besaran bantuan yang diberikan. "Ya, kita bersama Kades Retak Ilir turun angsung bersama tim dari desa retak Ilir dan pengurus pasar melakukan penggalangan dana. Kita keliling dalam kawasan Pasar Desa Pulai Payung menggalang dana untuk warga yang jadi korban kebakaran," kata Mustarrudin saat dihubungi tempo hari.
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran di Desa Retak Ilir terjadi pada Kamis,(23/1) sekira pukul 17.00 WIB. Dalam peristiwa itu dilaporkan tidak ada korban jiwa. Hanya saja 1 Unit rumah milik bapak Januari (65) beserta isinya mulai dari perabotan rumah tangga, dokumen penting yang ada di rumah tersebut semuanya hangus dilalap api. Akibat peristiwa tersebut, koran harus menelan kerugian sekitar Rp 250 juta. Berdasarkan data terhimpun media ini, pada saat kejadian rumah korban dalam keadaan kosong atau tidak ada penghuni. Pemilik rumah diketahui sedang berada di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu untuk berobat. Menurut keterangan saksi mata yang melihat awal mula kejadian itu.
BACA JUGA:Wajib dikenali, 6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Harus Kamu Ketahui
BACA JUGA:Isra Miraj 27 Rabab, Ini 5 Hikmah yang dapat dijadikan Teladan Oleh Umat Islam
Pertama api diduga berasal dari kamar tengah rumah korban. Kemudian api dengan cepat merembet ke bagian yang lain, karena pada saat itu kondisi angin di kawasan itu bertiup kencang. Warga sekitar yang melihat kobaran api juga langsung berdatangan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian warga setempat juga berupaya secara swadaya untuk memadamkan api menjelang petugas Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) tiba di TKP. Namun, karena angin pada saat itu bertiup kencang. Sehingga rumah korban tak berhasil diselamatkan. Penyebab kebakaran tersebut diduga kuat karena korsleting listrik tegangan tinggi.(ide)