Angin Kencang Nyaris Porak-porandakan Lapak Pedagang di Pasar Lubuk Pinang
Angin Kencang Nyaris Porak-porandakan Lapak Pedagang di Pasar Lubuk Pinang--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Sejak beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten Mukomuko kerap dilanda hujan dan angin kencang. Seperti pada Kamis 5 Desember 2024, angin kencang dan hujan terjadi sejak pagi hingga siang hari. Akibat peristiwa tersebut aktivitas di Pasar Kamis Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, sempat terhenti sejenak. Pasalnya para pedagang sempat tidak bisa berjualan karena tenda yang dijadikan sebagai lapak banyak berterbangan.
BACA JUGA:Amsterdam, Lebih dari Sekadar Kincir Angin dan Kanal, Sebuah Petualangan di Negeri Kincir
Jaya salah seorang pedagang menyampaikan, peristiwa hujan dan angin kencang terjadi sejak pagi. Mayoritas pedagang bahkan baru memasang tenda dan membuka lapak serta menyusun barang dagangan. Namun berbeda biasanya, kali ini hujan dan angin yang melanda cukup kencang. Bahkan sampai hampir memporak-porandakan lapak para pedagang. Pasalnya terpal yang dijadikan sebagai atap tenda lapak sampai berterbangan akibat tiupan angin. Walaupun terpal sudah diikat dengan sangat kuat tetap saja terhempas-hempas.
“Kalau hujannya tidak terlalu deras, tapi angin sangat kencang, bahkan terpal atap tenda lapak kita terhempas-hempas tidak karuan,”katanya.
BACA JUGA:Asal-Usul Kerokan, Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal Pengobatan Masuk Angin
BACA JUGA: Menaklukkan Si Cantik dari Negeri Kincir Angin, Tips Menanam Bunga Tulip di Indonesia
Lebih lanjut, kondisi tersebut tentu cukup merugikan para pedagang. Karena persitiwa angin kencang dan hujan terjadi cukup lama. Akibatnya banyak dagangan para pedagang yang tidak laku dan harus dibawa pulang. Faktor lain yang menyebabkan dagangan banyak tidak laku, yakni jumlah pengunjung pasar menurun. Biasanya suasana pasar padat, kali ini cukup sepi. Namun diantara yang lainnya, para pedagang es paling menjerit. Karena terlihat dagangan mereka masih banyak akibat sepi pembeli ketika cuaca hujan.
“Ya kalau jualan banyak dibawa pulang karena tidak laku akibat pengunjung pasar sepi. Tapi ya namanya berjualan sudah bukan hal aneh lagi,”tutupnya.(den)