Hati hati! Sering Bertukar Pakaian Bisa Meningkatkan Resiko Kurap

Hati hati! Sering Bertukar Pakaian Bisa Meningkatkan Resiko Kurap--Istimewa

radarmukomuko.bacakoran.co  -Sering bertukar pakaian dan jilbab dengan saudara atau sahabat? Sebaiknya hentikan karena kebiasaan ini berbahaya dan bisa meningkatkan risiko terkena kurap.

Dokter spesialis dermatologi, venereologi dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Eliza Miranda, mengatakan bahwa kebiasaan bertukar pakaian hingga bercocok tanam dapat memperbesar risiko seseorang terkena penyakit kurap. 

BACA JUGA:Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Kesehatan Mental?

Penularannya bisa berasal dari anggota keluarga, teman bermain, maupun kantor. Infeksinya dapat tumbuh di atas lapisan kulit atau area-area yang memiliki lipatan kulit seperti selangkangan.

Gejala kurap

Terlepas dari bahaya bertukar pakaian yang bisa meningkatkan risiko terkena kurap, Anda harus mengetahui gejala penyakit ini.

BACA JUGA:5 Menu Ikan yang Selalu Jadi Primadona, Gak Pernah Gagal Bikin Ketagihan!

Melansir Cleveland Clinic, kurap adalah infeksi jamur menular dan gatal yang menimbulkan pola berbentuk cincin pada kulit penderitanya. Umumnya, kurap bisa diobati dengan salep yang dijual bebas atau dari resep dokter.

Kurap seringkali menyerang tangan, kaki, badan, dan wajah.

Tanda-tanda yang biasanya muncul antara 4 - 14 hari setelah kulit bersentuhan dengan jamur penyebab kurap, antara lain:

BACA JUGA: Luka Mendalam Erupsi Lewotobi, Rumah dan Sekolah Hancur, Warga Terlunta-lunta

  • Sisik atau plak berbentuk lingkaran, berbentuk cincin.
  • Bercak datar dengan pinggiran yang meninggi dan bulat.
  • Kulit terasa gatal.
  • Rambut rontok atau kebotakan di area yang terkena.

Selain memahami gejalanya, Anda juga harus menghindari kebiasaan berbahaya seperti bertukar pakaian yang bisa meningkatkan risiko terkena kurap.*

Tag
Share