Pemdes Resno Tanam Sayur Hidroponik

Sayur Hidroponik Resno.--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM – Pemerintah Desa Resno, Kecamatan V Koto memang patut di contoh.  Pasalnya mereka memanfaatkan halaman kantor desa untuk menanam sayur-sayuran. Tetapi bukan sekedar menanam, sebab sayuran yang ditanam menggunakan metode hidroponik. Dimana hidroponik sendiri merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media.

Kades Resno, Mardalius mengatakan, dengan mengumpulkan berbagai informasi mengenai metode hidroponik, mereka mencoba merealisasikannya. Apalagi metode hidroponik ini tidak memakan banyak tempat. Oleh sebab itu cukup memanfaatkan pinggir halaman kantor desa. Adapun sayuran yang ditanam, yakni sawi. Setelah direalisasikan, ternyata metode ini tidak begitu sulit. Pasalnya sayuran yang ditanam langsung tumbuh sampai bisa dipanen.

“Setelah belajar metode hidroponik, kita langsung realisasikan. Alhamdulillah hasilnya cukup maksimal,”kata Kades.

BACA JUGA:Walau Belum Tuntas, Rumah Adat Sudah Bisa Digunakan

Masih Kades, hasil panen bisa dikatakan cukup maksimal. Sebab dengan wadah yang terbatas sayur yang tumbuh cukup banyak. Dimana saat panen, Kades juga melibatkan para perangkat desa. Hal terebut agar perangkat menjadi semangat meneruskan metode tanam hidroponik dan bisa berkelanjutan.  Bahkan jika memungkinkan akan ditambah jumlah media tanamnya. Adapun hasil sayur yang dipanen untuk sekarang hanya dikonsumsi sendiri oleh perangkat desa.

“Rencananya akan kita lanjutkan, bahkan media tanamnya akan kita tambah jadi lebih banyak,”tambahnya.

Kemudian Kades juga mengatakan, kedepannya metode hidroponik yang telah mereka terapkan ini akan disebarluaskan kepada para warga. Sehingga para warga juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Usulkan Dana Inpres Ratusan Miliar

Walaupun sayur yang ditanam tidak banyak, setidaknya cukup dikonsumsi sendiri. Namun Kades juga yakin, kalau dijalankan dengan baik dan maksimal. Maka sayuran hidroponik akan memiliki nilai ekonomis. Siapa tahu bisa dikembangkan menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

“Kita juga nanti akan ajak para warga menanam sayur hidroponik guna memanfaatkan pekarangan rumah,”tutupnya.*

Tag
Share