Populasi Sapi Meningkat, Waspadai Serangan Penyakit Ngorok
Populasi Sapi Meningkat, Waspadai Serangan Penyakit Ngorok--
KORAN DIGITAL RM – Jumlah sapi di Kabupaten Mukomuko meningkat. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya desa yang mengadakan ternak sapi, program ketahanan pangan. Sehubungan dengan itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bengkulu drh. Yeni Misra mengimbau peternak untuk waspada terhadap serangan penyakit ngorok pada ternak sapi dan kerbau.
Dikatakan Yeni Misra, penyakit ngorok atau dikenal dengan penyakit Septicaemia Epizootica (SE) adalah penyakit yang menyerang hewan sapi atau kerbau bersifat akut dengan mempunyai tingkat kematian yang tinggi
‘’Apabila telah menemukan ciri-ciri serangan penyakit sapi ngorok, masyarakat diminta untuk melakukan langkah cepat dengan memberikan vaksin pada ternaknya. Sebab, penyakit ngorok ini bisa menyebabkan kematian pada ternak,’’ kata Yeni Misra, Senin, 28 Oktober 2024.
Gejala penyakit sapi ngorok pada sapi atau kerbau dapat diketahui ciri-ciri sebagai berikut, malas makan, hidung berisi ingus yang keesokan harinya terlihat perutnya kembung dan ngorok.
BACA JUGA:Hari Sumpah Pemuda Kapolsek Sungai Rumbai Goes To School
BACA JUGA:SALUT Lentera Ipuh Meriahkan 96 Tahun Hari Sumpah Pemuda
‘’Apabila melihat ciri-ciri itu, pemilik ternak segera melakukan upaya dan tindakan pengobatan ternak peliharaannya,’’ kata Yeni Misra.
Yeni menambahkan, penyakit ngorok ini dapat menular dengan cepat pada ternak lainnya, lebih lagi berada di dalam satu lingkungan yang sama.
‘’Bagi dalam satu kawanan pengembalaan atau satu kandang, maka perlu divaksin dan diberikan pengobatan secara cepat dan tepat,’’ kata Yeni Misra.
Di Provinsi Bengkulu, pada umumnya ternak dilepasliarkan, jadi usahakan ternak sapi dan kerbaunya dibawa pulang.
Dipantau kondisinya, ketika ada perubahan dan gejala sapi ngorok langsung diberikan penanganan, bawa ke petugas untuk diobati, divaksin,” imbaunya.
BACA JUGA:Rahasia Ayam Suwir Pedas Kemangi yang Bikin Ketagihan, Coba Resepnya!
BACA JUGA:5 Makanan yang Tidak Boleh di Konsumsi dengan Obat Tertentu, Kenapa?
Masyarakat juga bisa mengakses vaksin dan obat untuk penganganan sapi ngorok secara gratis di pusat kesehatan hewan di masing-masing wilayah kabupaten/kota, dengan catatan pelayanan dan pengobatan dilakukan pada jam kerja.