Keberadaan Pabrik Pengolahan Gabah di Mukomuko Mendongkrak Kesejahteraan Petani

Keberadaan Pabrik Pengolahan Gabah di Mukomuko Mendongkrak Kesejahteraan Petani--

KORAN DIGITAL RM - Di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu telah memiliki pabrik pengolahan gabah kering dengan kapasitas produksi beras rata-rata 10 ton per hari. Keberadaan pabrik pengolahan gabah di Desa Air Kasai, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko sejak tahun 2022 ini, mendukung program swasembada pangan dan mendorong kesejahteraan petani melalui stabilitas harga jual gabah. 

Sejak pabrik ini berdiri, harga gabah di Mukomuko relatif tinggi, dibandingkan tahun-tahun sebelum ada pabrik ini. Sejak 2 tahun terakhir, harga gabah di tingkat petani, rata-rata di atas Rp5.000 per kilogram Gabah Kering Panen (GKP). 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandy Ultria Dharma di Mukomuko, Minggu, 20 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Ini Prioritas Fisik Desa Pondok Baru TA 2025

BACA JUGA:Teluk Bakung Maksimalkan Serapan Anggaran TA 2024

‘’Keberadaan pabrik ini bisa membantu pemerintah pusat hingga daerah dalam mencapai swasembada pangan khususnya beras di daerah ini. Pun bagi petani, tujuannya juga untuk menjaga stabilitas harga jual gabah,’’ kata Elxandy. 

Pabrik pengolahan gabah di Kecamatan Air Dikit ini terbesar di Provinsi Bengkulu. Dikatakannya, bahan baku gabah yang diolah menjadi beras dihimpun dari hasil produksi pertanian di daerah, dan daerah kabupaten tetangga. 

‘’Harus diakui, sebelumnya hasil produksi gabah petani kita dibawa keluar daerah, karena tidak ada tempat penampungannya. Di sini ada biaya transportasi yang cukup besar, sehingga nilai jual gabah dari tangan petani relatif lebih rendah. Akan tetapi, setelah adanya pabrik ini, harga gabah relatif lebih tinggi,’’ kata Elxandy. 

Menurut dia, kehadiran pabrik pengolahan gabah menjadi beras di daerah ini sesuai arahan pemerintah pusat bagaimana daerah swasembada pangan.

BACA JUGA:Warga Kecamatan V Koto Rutin Ditambal Jalan Provinsi

BACA JUGA:Lezat dan Bergizi: Resep Lumpur Surga Labu Kuning Lembut yang Mudah Dibuat di Rumah

Selain itu, katanya, selain pemerintah daerah, investor swasta juga mendukung program nasional dan pemerintah pusat yang berkeinginan daerah tidak mengimpor lagi pangan.

Ia berharap, ke depan daerah ini selain swasembada beras dan swasembada pangan jenis tanaman lainnya. Di sisi lain, sejak tahun 2022 mengalami surplus gabah termasuk juga surplus beras.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi gabah kering panen petani di daerah ini sebesar 63.000 ton dan produksi beras mencapai 37.800 ton per tahun.

Tag
Share