Bersiap Turun Tanam, Petani Mulai Bersihkan Lahan Persawahan
Lahan persawahan yang sedang digarap wilayah Desa Arah Tiga.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Dengan telah dibukanya pintu air Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri beberapa hari lalu, para petani mulai memasuki jadwal tanam padi Musim Tanam (MT) 1. Untuk itu, para petani mulai menggarap lahan persawahan pasca terbengkalai akibat lama kekeringan.
Salah satunya petani di wilayah Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang. Dimana petani di daerah tersebut, sebagian mulai membajak sawah dan ada juga yang baru membersihkan rumput liar. Seperti yang disampaikan, Kades Arah Tiga, Marius pada Minggu 17 Desember 2023.
Marius menyampaikan, jauh sebelum air masuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) wilayahnya memang sudah bersiap. Dimana anggota P3A melakukan normalisasi saluran irigasi dan jalan. Rumput-rumput liar yang tinggi dibersihkan.
Sehingga saat ini ketika air sudah mulai masuk, petani tinggal fokus membersihkan lahannya masing-masing. Sebab selama kemarau berlangsung dan air irigasi DI Kiri kering, mayoritas lahan persawahan ditelantarkan.
BACA JUGA:Monev Kecamatan Air Manjuto Masih Berlanjut
“Sekarang petani di wilayah desa kita sudah mulai membersihkan lahan persawahannya untuk bersiap turun tanam padi pada MT 1 tahun 2024,”kata Kades.
Lanjutnya, akibat lama ditelantarkan tersebut lahan persawahan para warga dipenuhi rumput liar. Maka jika rumput sudah dibersihkan, barulah petani membajak sawah dan memperbaiki pematang. Jika lahan persawahan sudah siap, selanjutnya mereka menyemai bibit padi. Sehingga jika umur bibit sudah siap baru mereka bisa turun tanam.
“Jika melihat kondisi saat ini, diperkirakan petani wilayah Arah Tiga turun tanam sekitar beberapa minggu kedepan setelah lahan mereka sudah siap,”tuturnya.
Masih Kades, kemudian perihal air sekarang sudah hampir merata masuk ke seluruh lahan di wilayah Arah Tiga. Namun debitnya belum terlalu stabil. Sebab masih ada petani yang kesulitan air akibat debitnya sering mengecil.
BACA JUGA:Berlanjut! Begini Kriteria Penerima BLT-DD 2024
Menurut Kades hal tersebut biasa terjadi, apalagi jika lama dilakukan pengeringan. Terlebih jika para petani sama-sama membuka air untuk masuk ke sawah mereka, tentu debit air di saluran semakin mengecil. Sehingga jika air sudah merata mengisi ke lahan sawah, tentu air di saluran irigasi juga otomatis akan stabil.
“Laporan dari beberapa petani yang lahan sawahnya di ujung, mereka belum maksimal kebagian air karena debitnya masih kecil ,”demikian Kades.*