Fogging di Wonosobo Dikebut, LAZISNU Ambil Bagian Paling Banyak

Fogging di Wonosobo Dikebut, LAZISNU Ambil Bagian Paling Banyak --

KORAN DIGITAL RM - Sebanyak 9 warga Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik, dinyatakan positif terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus ini sudah anggap kejadian luar biasa. Sebagian dalam pantauan petugas kesehatan setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Sebagian pasien lainnya masih dalam proses pengobatan di rumah sakit. 

Di sisi lain, pihak-pihak terkait berupaya mengatasi menyebaran nyamuk pembawa virus DBD. Mulai dari Dinas Kesehatan, camat, Puskesmas, pemerintah desa hingga Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Mereka bahu-membahu memberantas sarang nyamuk dan nyamuk dewasa. Diawali dengan membersihkan lingkungan, dilanjutkan dengan fogging. Fogging dilakukan menyeluruh di seluruh permukiman penduduk Wonosobo. 

"Fogging sudah dilakukan selama dua hari, tapi belum selesai. Besok (Hari ini, red) Insa Allah selesai," jelas Ketua LAZISNU Mukomuko, Wahid Nursodiq, kemarin. 

BACA JUGA:Tinggal Menunggu Waktu, Rumah Ibadah Ini Terjun ke Sungai

Pria yang akrab disapa Pak Kyai tersebut menjelaskan, LAZISNU berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan DBD ini. Langkah awal melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, pihak kecamatan, pihak Puskesmas hingga pemerintah desa. Hingga akhirnya terlaksana rapat koordinasi pada Rabu, 13 Desember lalu. Dilanjutkan dengan fogging pada hari berikutnya. 

"Kami berbagi tugas dan ambil bagian masing-masing. Obat dari Dinas Kesehatan, alat fogging dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Bukit Mulya, dan PAC Ansor Sungai Rumbai. Bensi dan solar dari pemerintah desa. Ketika ada kekurangan maka LAZISNU yang mencukupi," jelas Pak Kyai. 

BACA JUGA:Masyarakat Desa Gajah Mati Manfaatkan Bangunan Baru

Disampaikan Nursodiq, dalam fogging ini, melibatkan banyak personil. Diantaranya anggota pemuda Ansor, Banser LAZISNU dan sebagainya. Dalam operasional ini, melibatkan 5 unit ambulance. Ambulance mengangkut logistik. Mulai dari solar hingga konsumsi petugas. 

"Makan siang ditanggung pemerintah desa, sedangkan sarapan dan makan sore ditanggung LAZISNU," demikian Pak Kyai.*

Tag
Share