Keajaiban Matcha Sejarah, Filosofi, dan Keunikan Teh Hijau Bubuk Jepang

[email protected] - Matcha, teh hijau berbentuk bubuk yang dihasilkan dari proses menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung, telah menjadi salah satu ikon khas Jepang yang sangat dihargai di seluruh dunia.

 Selain digunakan dalam upacara minum teh tradisional, matcha juga sering digunakan sebagai bahan perisa dan pewarna untuk berbagai jenis makanan, seperti mochi, soba, es krim, es serut, cokelat, berbagai jenis kue Barat, dan wagashi. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sejarah, filosofi, dan keunikan matcha yang membuatnya begitu istimewa.

Sejarah Matcha:

Matcha memiliki sejarah panjang yang bermula dari zaman Dinasti Tang di Tiongkok sekitar abad ke-7 hingga ke-10 Masehi. Teh hijau pertama kali dibawa ke Jepang oleh biksu Buddhis Jepang, Saicho, pada abad ke-9. Namun, baru pada abad ke-12, metode penggilingan daun teh hijau menjadi bubuk ditemukan di Jepang. Sejak saat itu, matcha menjadi semakin populer dan menjadi bagian integral dari budaya minum teh Jepang.

Filosofi Matcha:

1. Kesederhanaan: Matcha mewakili kesederhanaan dalam kehidupan. Proses pembuatan matcha yang melibatkan sedikit bahan dan alat menekankan pentingnya menikmati keindahan dalam kesederhanaan.

2. Konsentrasi dan Meditasi: Minum matcha dalam upacara minum teh Jepang tidak hanya tentang menikmati rasa teh, tetapi juga tentang konsentrasi, meditasi, dan kehadiran saat ini. Setiap langkah dalam upacara minum teh dilakukan dengan penuh perhatian dan kehadiran.

 

3. Keseimbangan: Matcha dianggap sebagai minuman yang membawa keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Kandungan zat aktif dalam matcha, seperti L-theanine, dikatakan dapat memberikan efek menenangkan dan fokus yang seimbang.

Keunikan Matcha dalam Kuliner:

 

1. Mochi: Matcha sering digunakan sebagai perisa dan pewarna untuk mochi, kue tradisional Jepang yang terbuat dari tepung beras ketan.

 

Tag
Share