Sewa Murah, Kios di Pasar Koto Jaya Kurang Diminati Pedagang

Kios pasar--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM - Jangan bilang Kabupaten Mukomuko, Bengkulu sebagai daerah yang sudah untuk pengembangan bisnis. Daerah ini dikategorikan paling strategis, bersahabat dengan dunia bisnis, khususnya bagi kalangan pedagang.

Mereka disediakan bangunan tempat berjualan oleh Pemkab Mukomuko dengan sewa murah meriah, setara dengan harga sebatang rokok. Seperti halnya pedagang di Pasar Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko.

Pedagang di Pasar ini hanya dibebani biaya retribusi Pasar sebesar Rp2 ribu rupiah per minggu. Terkait retribusi pasar ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Hutri Wahyudi pada Senin, 04 Desember 2023.  

BACA JUGA:Pondok Lunang Butuh Pengembangan PAMSIMAS

‘’Biaya retribusi pasar yang dipungut dari tangan pedagang setiap minggunya sebesar Rp2 ribu rupiah. Retribusi ini yang mungut langsung dari petugas pasar,’’ ungkap Hutri Wahyudi.

Pada kesempatan ini, Hutri Wahyudi juga menyampaikan bahwa Pemkab Mukomuko telah menyediakan tempat berjualan bagi para pedagang di Pasar Koto Jaya dengan kondisi yang cukup representatif. Dijelaskannya, di Pasar Koto Jaya terdapat 72 kios tempat berjualan yang dibangun tahun 2008 lalu. Penghuni kios-kios ini hanya dibebankan biaya sewa sebesar Rp350 ribu per tahun.  

‘’Untuk kios, berjumlah 72 pintu. Saat ini hanya ditempati 48 pedagang, selebihnya tanpa penghuni lantaran mengalami kerusakan,’’ ujarnya. 

Kemudian, juga terdapat 32 kios baru, yang dibangun tahun 2018 lalu. Untuk sementara ini, baru terisi 10 kios, selebihnya masih kosong. 

BACA JUGA:Pangkal Jembatan Jadi Tempat Pembuangan Sampah

‘’Kios baru dibangunan Pasar Modern Koto Jaya juga belum terisi penuh. Alasan pedagang, bangunan kios baru ini nuansanya panas, sehingga belum begitu diminati pedagang,’’ imbuhnya. 

Selain itu, kata Hutri Wahyudi, di Pasar Koto Jaya juga tersedia 160 petak los tempat berdagang dengan biaya sewa Rp100 ribu per tahun. Begitu juga dengan bangunan awning, juga terdapat 70 petak juga belum terisi keseluruhan. 

‘’Terkhusus untuk los ikan, terdapat 48 petak. Ini memang biayanya hanya dipungut per minggu, sebesar Rp2 ribu rupiah. Ya kondisinya, memang masih banyak kios dan los yang tersedia belum terisi pedagang,’’ paparnya. 

Hutri Wahyudi menyampaikan, dari operasional Pasar Koto Jaya ini pihaknya memasang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp31 juta per tahunnya. 

BACA JUGA:Puluhan Hektar sawah di Pondok Panjang Kekeringan

‘’Untuk pendapatan, di November kemarin sudah mencapai Rp29 juta. Mudah-mudahan di Desember ini akan mencapai target,’’ demikian Hutri Wahyudi.*

 

Tag
Share