Januari-Mei DBD Pondok Suguh 17 Kasus

Kapus Pondok Suguh, Rudi Erianto, S.Km--

KORAN DIGITAL RM - Selama Januari hingga Mei tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Pondok Suguh Mukomuko tercatat sebanyak 17 kasus. Dari jumlah tersebut 1 diantaranya yaitu warga Desa Air Hitam saat ini masih dalam proses perawatan pihak Puskesmas Pondok Suguh. Kondisinya sudah membaik. Adapun sebaran kasus DBD dalam wilayah Kecamatan Pondok Suguh yaitu, selama bulan Februari tahun 2024 di wilayah Desa Air Berau tercatat 1 kasus, kemudian bulan Maret di wilayah Desa Bumi Mekar Jaya tercatat sebanyak 2 kasus, dan Desa Pondok Kandang 1 kasus. Selanjutnya, bulan April di wilayah Desa Pondok Kandang tercatat sebanyak 7 kasus, Desa Teluk Bakung 2 kasus, Desa Bumi Mekar Jaya 2 kasus, dan Desa Pondok Suguh 1 kasus. Kemudian dalam bulan Mei ini tercatat ada 2 kasus. Yaitu di Desa Air Hitam dan Desa Air Bikuk.

BACA JUGA:6 Sepatu Termahal Dimuka Bumi No 1 Terbuat Dari Bahan Ini

BACA JUGA:Jangan Bingung Ini Jenis Pupuk Agar Sawit Berbuah Banyak dan Lebat

Kepala Puskesmas Pondok Suguh, Rudi Erianto, S.Km saat dihubungi menyebut, kasus DBD di wilayah Kecamatan Pondok Suguh ini bisa dikatakan tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah. Selama tahun 2024 ini data yang tercatat di Puskesmas Pondok Suguh setidaknya ada sebanyak 17 kasus DD. 99 persen dinyatakan sembuh. Sesuai dengan data yang tercatat di Puskesmas, kasus DBD yang paling banyak saat ini di wilayah Desa Pondok Kandang yaitu 7 kasus. "Mayoritas warga yang positif DBD ini semuanya sembuh. Sekarang masih ada 1 orang yang positif DBD masih dalam perawatan di Puskemas Pondok Suguh. Kondisinya sudah membaik," kata Rudi.

Lanjutnya, untuk memerangi kasus DBD ini tidak cukup hanya dilakukan oleh pihak kesehatan saja. Pihaknya dari Puskesmas mengajak semua elemen masyarakat untuk bergandengan tangan mencegah terjadinya DBD. Pencegahan DBD ini harus dilakukan oleh semua lintas sektor. Memancangkan kepada warga agar disiplin dan konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Basmi semua sarang nyamuk yang ada di pekarangan rumah masing-masing. "Kalau hanya dari kita pihak kesehatan saja. Pencegahan DBD ini tidak berjalan maksimal. Karana itu, kita mengajak semua lintas sektor termasuk Pemdes dan lembaga yang ada di desa untuk berperan aktif mensosialisasikan kepada warga masyarakat menjaga kebersihan lingkungan," beber Rudi Erianto.

BACA JUGA:Pulau Kecil Ini Diperebutkan Dua Negara, Ternyata Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Atas Ide Penjaga Gawang Asal Negara Ini adanya Tendangan Penalti Dalam Sepak Bola

Ditambahkannya, salah satu langkah yang paling tepat untuk pencegahan DBD adalah menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku 3M plus secara konsisten. Karana kalau poging itu tidak membunuh jentik nyamuk. Poging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara jentik nyamuk tetap berkembang hingga dewasa. Jadi, pihaknya mengimbau dan terus mengajak elemen masyarakat untuk konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan nyamuk bersarang di pekarangan rumah. "Kita terus mensosialisasikan kepada warga agar tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Dan konsisten menerapkan 3M plus dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.*

Tag
Share