DBD di Wonosobo Makan Korban Jiwa

fogging.--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM - Camat Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM menyatakan perang dengan Deman Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menyusul adanya korban jiwa. Dimana pada Sabtu 24 Februari 2024, ada warga Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik, meninggal akibat serangan DBD. 

Korban berinisial KGG, umur 11 bulan. KGG meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setelah menjalani perawatan selama 3 hari. Atas kejadian tersebut, pada Selasa 27 Februari, digelar rapat lintas sektoral. Bertempat di Mapolsek Penarik Raya, di Desa Lubuk Mukti. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kades dari 4 desa, Kepala Puskesmas, perwakilan kecamatan TNI/Polri. Hasil disepakati akan dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terutama di desa-desa yang ada serangan DBD. 

Dalam acara arisan forum Kades se-Kecamatan Penarik, Khairul menyampaikan, di Kecamatan Penarik, telah terjadi wabah DBD. DBD telah menyerang warga di 3 desa. Awalnya dari Wonosobo, kemudian meluas ke Lubuk Mukti, dan Marga Mulya Sakti (MMS).

BACA JUGA:RSUD Mukomuko Bakal Menjadi UPTD

"Wabah DBD terjadi di Wonosobo, Lubuk Mukti dan MMS. Ini masalah serius dan tidak bisa dianggap enteng," ujar Khairul saat menyampaikan kata sambutan. 

Sebagai tindak lanjut atas rapat lintas sektoral, dalam waktu dekat akan dilakukan PSN serta serentak di 4 desa. Selain itu juga dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap korban DBD. 

''Selain dilakukan PSN juga dilakukan Penyelidikan Epidemiologi. PSN dilakukan serentak pada hari Jumat," tambah Khairul Saleh. 

Kades Wonosobo, Samiran, menjelaskan membenarkan adanya warga yang meninggal akibat DBD. Kades menyampaikan, ada sedikit keterlambatan dalam menangani DBD. Sebelum dibawa ke bidan desa, warga tersebut sudah sakit beberapa hari. Bidan desa menyarankan agar pasien dibawa ke Puskesmas Bukit Mulya. Dari Puskesmas, langsung dirujuk ke RSUD Mukomuko. Setelah dirawat beberapa hari kemudian meninggal dunia. 

BACA JUGA:Mundam Marap Mulai Fisik DD Non Earmark Tahap 1

" Memang benar ada warga yang meninggal diduga DBD. Masih bayi, umur 11 bulan," ujar Samiran. 

Kepala Puskesmas Bukit Mulya, Dollata Karokaro, MM menyampaikan, selama 2 bulan terakhir, Januari dan Februari, terjadi 9 kasus DBD. Dan 1 orang meninggal.*

Tag
Share