Terduga Pembacokan Dua Warga Tanjung Mulya, Pernah Menyerang Anak dan Istrinya
Terduga pelaku pembacokan dua orang ART di Desa Tanjung Mulya.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com – Peristiwa pembacokan yang menewaskan dua Ibu Rumah Tangga (IRT) di warga Desa Tanjung Mulya, Kecamatan XIV Koto, tengah hangat diperbincangkan. Dua korban berinisial UK (40) warga RT 14 dan T (55) warga RT 15. Sedangkan identitas terduga pelaku, yaitu S yang yang berstatus kepala rumah tangga, warga Desa Rawa Bangun, Kecamatan XIV Koto. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti motif S, termasuk latar belakangan kejiwaannya, karena banyak beredar informasi simpang siur. Ada yang menyebutkan, S selama ini hidup normal seperti orang biasa pada umumnya. Bahkan bekerja, memiliki keluarga, istri dan anak. Namun ada juga yang menyebutkan, S sempat mengalami depresi dan gangguan jiwa. Karena sekitar satu tahun lalu, S pernah ingin membacok istri dan anaknya sendiri.
Berdasarkan keterangan Kades Rawa Bangun, Cans Yoyok Sudarsono, ia tak bisa menyebutkan jika S merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Sebab sesekali pernah bertemu S dalam kesehariannya menjalankan aktivitas yang normal. Ia bekerja ikut mendodos sawit, takziah orang meninggal dan lainnya. Bahkan S juga memiliki istri dan anak.
BACA JUGA:Polsek Lubuk Pinang Tanam, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
“Kalau terkait ganggung jiwa atau tidak saya belum berani memastikan, karena terduga pelaku selama ini sepertinya normal saja. Maka biarlah proses pemeriksaan pihak terkait yang menentukan,”tutur Kades.
Namun keterangan berbeda disampaikan salah seorang warga setempat, Ahmad Teguh. Ia menyampaikan, S pernah menghebohkan desanya. Sekitar satu tahun lalu, S pernah terlibat penganiayan hingga hampir membunuh istri dan anaknya. Dimana S pernah mengejar istri dan anaknya dengan menggunakan parang dengan niat ingin membacok mereka. Informasi beredar di desa, S mengalami depresi. Sehingga sepengetahuannya, selama ini S tidak bekerja dan hanya berdiam diri di rumahnya.
“Seingat saya satu tahun lalu S ini juga pernah ingin membacok istri dan anaknya. Selama ini juga S berdiam diri dirumah dan tidak bekerja,”tambahnya.
Masih dikatakannya, selain S, saudara kandungnya juga informasinya mengalami gangguan jiwa yang sama. Dimana saudara kandung S sejak beberapa tahun terakhir menghilang dan tak diketahui kondisinya. Ada yang menyebutkan saudara kandung S diasingkan di kebun. Namun ada juga yang menyebutkan memang tak tahu keberadaannya, karena hilang begitu saja.
BACA JUGA:Lapak Terus Bertambah, Aksi Pencurian Sawit Semakin Marak
“Kalau informasi yang beredar di desa yang bersangkutan ini awalnya kayak depresi. Bahkan saudara kandungnya juga sama kayak S, tapi sekarang nggak tau keberadaannya,”tutupnya.