Guatemala: Surganya Para Kartel dan Bisnis Haram
Guatemala Surganya Para Kartel dan Bisnis Haram--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Di tengah hutan hujan serta puncak gunung berapi yang menjulang tinggi, terhamparlah Guatemala. Sebuah negara yang tersembunyi di tengah jantung Amerika Tengah seperti negara tetangganya yaitu El Salvador dan Honduras. Guatemala merupakan titik transit utama untuk perdagangan dengan zat terlarang dan ilegal. Dikutip dari channel youtube Doczon.
Sebagai pusat penyelundupan narkotika terbesar di kawasan Amerika Latin jalur gelap untuk perdagangan kokain serta bahan-bahan untuk obat sintetis melintasi Guatemala. Baik melalui udara darat serta jalur laut. Kemudian bergerak menuju Meksiko dan akhirnya menemukan jalannya untuk menuju Amerika Serikat. Garis pantainya yang panjang dan tidak terjaga dengan baik sertai banyaknya hutan yang tidak terjamah menjadikan Guatemala sebagai tempat pendaratan yang populer bagi kapal dan pesawat yang mengangkut zat terlarang tersebut.
BACA JUGA:Wow Negara Ini Terlihat Kaya Tetapi Kenyataannya Miskin
BACA JUGA:Pasca Assad Tumbang, Tentara Israel Masuki Suriah, Iran Beri Peringatan Keras ke Negara Arab
Sementara itu di setiap perbatasan negara kekurangan staf penjaga menjadi pemandangan lumrah dan seringki tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan kontrol biaya Cukai sepenuhnya. Duta besar Amerika Serikat untuk Guatemala bernama Stepen mcfarlan dalam sebuah wawancara yang penuh kekhawatiran mengungkapkan mengenai estimasi yang sangat suram di mana sekitar 300 hingga 400 ton kokain melewati Guatemala setiap tahunnya. Kehadiran kartel narkoba telah mengoyak jaringan sosial dan ekonomi Guatemala menyebarkan benih kekerasan dan korupsi yang semakin merajalela.
Di antara kartel-kartel itu kartel zetas dari Meksiko merupakan sindikat kriminal Meksiko yang terkenal sebagai salah satu kartel narkoba yang paling berbahaya. Mereka telah membentuk aliansi korupsi yang melibatkan pejabat tinggi termasuk skandal yang menjerat mantan Wakil Presiden Guatemala bernama rxana baldeetti. Dia telah didakwah menerima suap dari kartel zetas selama kampanye pemilihan Wakil Presiden pada tahun 2011. Pengaruh roks yang seharusnya digunakan untuk melindungi dan melayani masyarakat malah membiarkan kartel zetas beroperasi dengan bebas dan tanpa gangguan sedikitpun.
Dari pihak keamanan pada sisi lain kartel kartel Colombia telah mengirimkan lebih dari 48 ton koken menuju Guatemala dengan menggunakan metode penyamaran yang sangat cerdik seperti mencampur koken dengan bubur buah untuk mengelabui aparat penegak hukum. Hal ini semakin diperparah dengan keberadaan polisi korup serta sistem peradilan yang sangat lemah yang telah membiarkan kartel-kartel Kolombia beroperasi dengan nyaman. Bahkan mengurangi hukuman yang seharusnya menjadi pembalasan yang setimpal atas dosa-dosa. Mereka salah satu kasus yang paling menonjol adalah hukuman yang dijatuhkan kepadaoberto Danilo Morales seorang gembong narkoba yang dihukum selama 8 tahun penjara karena terlibat dalam pelenyapan 15 warga nikaragua.
Serta seorang warga negara Belanda pada tahun 2008 meskipun hukuman tersebut terdengar sangat lama tetapi undang-undang Guatemala hanya memperbolehkan seorang tahanan menjalani hukuman. Selama maksimal 50 tahun ini adalah cerminan dari sistem yang telah patah di mana angka-angka hanya angin yang berlalu. Sedangkan nyawa yang hilang hanya menjadi sebuah statistik belaka pada tahun 2021 sebuah kasus besar terungkap di Guatemala yang menyerupai adegan dari sebuah tragedi yang kelasik 12 anggota kartel yang namanya telah terukir dalam daftar hitam. Yang diinginkan oleh Amerika Serikat untuk ekstradisi ditangkap seluruhnya mereka ibarat hantu-hantu yang telah lama menghantui koridor kekuasaan dengan keterkaitan.
Mereka pada organisasi perdagangan narkoba internasional yang sangat terkenal Kendati demikian penangkapan yang seharusnya menjadi awal dari keadilan malah berakhir menjadi sebuah pertunjukan kosong. Di mana mereka dibebaskan tanpa hukuman penjara di balik jeruji besi di tengah kekacauan yang menggema di seluruh jalisco Meksiko muncullah.
BACA JUGA:4 Negara ASEAN Ini Pernah Masuk Round 3 Kualifikasi Piala Dunia
BACA JUGA:Bukan Indonesia, Negara Ini Yang Paling Padat Penduduk di Dunia
Bayang-bayang kartel jalisco Novia Generation sebuah sindikat kriminal yang dipimpin oleh sosok bernama nemesio oseguera kvantes atau yang lebih dikenal sebagai elmencho kartelini terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal yang mencakup perdagangan zat terlarang. Perdagangan senjata dan bahkan perdagangan manusia. Mereka menyelundupkan nyawa serta menabur teror melalui penghilangan nyawa penculikan serta penyiksaan mereka adalah pelaku pemerasan pencurian minyak dan serangan yang tidak terhitung juga para penggerak prostitusi serta pencucian uang pada Desember tahun 2021 Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Memberikan sayembara dengan hadiah 5 juta dolar bagi seseorang yang dapat menangkap elmencho. Kendati demikian meskipun ada upaya penangkapan jeruji besi tampaknya masih terlalu jauh untuknya yang ber berada di puncak hierarki.
Kartel elmencho bisa bergerak dengan bebas seolah-olah dia adalah hantu yang tidak bisa disentuh oleh tangan keadilan sejarah Guatemala yang penuh dengan Gejolak dan diwarnai oleh pemerintahan. Otoriter serta konflik internal telah menciptakan tanah subur bagi kejahatan terorganisir khususnya di bidang perdagangan. Zat terlarang pemimpin otoriter masa lalu seringki menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri serta sekutu mereka. Mengabaikan kebutuhan masyarakat serta membiarkan korupsi meraja Lela akibatnya institusi negara menjadi lemah dan tidak aktif memberikan peluang bagi kartel-kartel untuk berkembang dan memperluas operasi mereka dengan tanpa hambatan.
Selain itu kekerasan dan ketidak stabilan yang ditimbulkan oleh pemerintah otoriter telah meninggalkan bekas yang mendalam pada masyarakat. Dimana ketidak percayaan terhadap pemerintah dan penegakan hukum masih dirasakan. Hingga saat ini secara historis sejak awal abad ke-20 rakyat Guatemala terkungkung di bawah cengkeraman diktator yang didukung oleh Amerika Serikat yang menanamkan benih-benih.
Tirani yang akan tumbuh dan membelenggu tanah ini selama bertahun-tahun masa kelam ini memuncak pada tahun 1944. Dimana angin perubahan mulai berhembus ketika pemimpin otoriter bernama Jorge ubiko digulingkan oleh kudeta militer yang haus akan demokrasi revolusi yang berlangsung selama satu dekada.
Itu menjanjikan Fajar baru dengan reformasi sosial serta ekonomi yang ambisius. Kendati demikian secercah harapan itu ketika pada tahun 1954 ketika kudeta militer lainnya. Sekali lagi dengan dukungan Amerika Serikat. Mengakhiri revolusi dan memulihkan kediktatoran yang lebih kejam luka sejarah Guatemala.
Semakin menganga ketika perang saudara yang berdarah meluas antara tahun 1960 hingga 1996 pertempuran sengit antara pemerintah yang didukung oleh Amerika Serikat melawan pemberontak kiri telah menelan banyak korban jiwa termasuk genosida brutal terhadap suku Maya yang dilakukan oleh militer Guatemala. Maka Guatemala dengan semua kekayaan budaya dan keindahan alamnya terus berjuang untuk menyembuhkan luka-luka masa lalu yang dampaknya masih sangat terasa hingga hari ini.