Curah Hujan Tinggi, Ekonomi Warga Lubuk Selandak Terancam Lumpuh

PENUH RISIKO: Menyeberangi Sungai Bantal Kiri menggunakan mobil, risiko yang dihadapi adalah banjir bandang.--

KORAN DIGITAL RM - Memasuki tahun 2024, curah hujan di Kabupaten Mukomuko, terbilang sangat tinggi. Sebagian warga menyambut gembira, karena tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih. Sumur yang selama ini kering, sudah berisi air lagi. Curah hujan tinggi, juga membuat sebagian warga was-was. Pasalnya mereka tinggal di daerah yang rawan banjir. 

Warga Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Teramang Jaya, memiliki cerita tersendiri ketika curah hujan tinggi. Bukan soal rumah yang terendam banjir. Lebih dari itu. Ekonomi Lumpuh. Mereka kesulitan keluar atau masuk desa. Buah sawit tidak bisa dipanen. Kalaupun dipanen, tidak bisa bawa ke pabrik. Ekonomi mereka lumpuh.

"Satu-satunya akses keluar membawa sawit menyeberangi Sungai Bantal Kiri. Kalau banjir, otomatis nggak bisa menyeberang," ujar Sekdes Lubuk Selandak, Yuza Marzeni, S.Pd. 

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan, Sawah di Selagan Raya Terus Menyusut

Yuza juga menyampaikan, ada jalan alternatif, yakni melalui jembatan gantung Sungai Bantal Kanan. Hanya saja, jenis kendaraan terbatas. Hanya motor atau mobil. Sedangkan truc roda enam, tidak bisa lewat jalan ini. 

"Kalau curah hujan tinggi, petani tidak panen sawit. Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun," tambah Yuza. 

Harapan warga Lubuk Selandak, pembangunan jembatan bisa diselesaikan tahun ini. Pada tahun 2019, warga sudah sangat gembira karena jembatan mulai dibangun. Hanya saja, setelah empat tahun berlalu, jembatan tidak kunjung selesai. 

BACA JUGA:Pemdes Tunggang Tambah Sumur Bor

"Harapan kami, jembatan segera diselesaikan. Itulah penantian panjang kami," tambah Yuza. 

Masih Yuza, selama ini warga Lubuk Selandak, bertaruh nyawa saat mencari nafkah. Ketika harus keluar atau masuk desa, ancaman keselamatan selalu menghantui.

"Ini pengalaman saya. Ketika naik rakit, pernah mengalami tali putus dan hanyut bersama rakit. Ketika naik mobil, pernah terjebak banjir," demikian Yuza.*

Tag
Share