Merasa Dianaktirikan, Ketua IGRA: Kami Juga Mencerdaskan Anak-anak Mukomuko
Ketua IGRA Mukomuko, Dwi Mardiana.-Sahad-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com – Rabu 20 November 2024, berlangsung perayaan HUT Ikatan Guru Raudhatun Athfal (IGRA) ke-22. Bertempat di halaman kantor Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto. Acara dihadiri anggota IGRA Mukomuko dan Kepala RA, total jumlah 75 orang.
Tampak hadir, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Mukomuko, H. Widodo, S.H.I, juga hadir ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mukomuko, Drs. H. Syaikun Ma’ruf. Kepala MIN 07 Mukomuko, Tarsim, S.Pd serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan singkatnya, Ketua IGRA Mukomuko, Dwi Mardiana, S.Pd menyampaikan bahwa jumlah RA di Mukomuko sebanyak 15, tersebar dari Lubuk Pinang, hingga Air Hitam. Jumlah guru 75 orang.
‘’Dari 75 anggota IGRA, butuh perhatian dari segi kesejahteraan,’’ ujar Dwi.
BACA JUGA:DD Mukomuko 2025 Meningkat, Tertinggi di Lubuk Talang
Selain kesejahteraan para guru, RA juga butuh perhatian semua pihak terkait kondisi gedung RA, serta sarana dan prasarana lainnya. Jika dibandingkan dengan sekolah TK yang ada di bawah pemerintah daerah, RA sangat jauh tertinggal. Oleh karena itu, Dwi meminta perhatian dari semua pihak, mulai dari Kades, Camat, anggota dewan, hingga pemerintah daerah.
‘’Meskipun di bawah Kemenang, kami juga mencerdaskan putra Mukomuko. Sudah sewajarnya jika, kami juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah,’’ tambah Dwi.
Masih Dwi, pihaknya juga pernah dimintai data peserta didik baru dengan tujuan mendapatkan baju seragam gratis. Hingga menjelang berakhirnya semester pertama ini, belum ada tanda-tanda seragam gratis akan turun.
‘’Saat ada petugas datang minta data murid baru, dan katanya akan mendapatkan seragam gratis. Kami senang tapi juga ragu. Dan sampai saat ini tidak ada kabar beritanya,’’ ungkap Dwi.
BACA JUGA:DD Mukomuko 2025 Meningkat, Tertinggi di Lubuk Talang
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kemenang Mukomuko, H. Widodo, menyampaikan, saat ini masih ada kesan beda perlakuan antara sekolah di bawah pemerintah daerah dan di bawah Kemenag. Dikatakan Widodo, bantuan untuk sekolah di bawah Kemenang, langsung dari pusat. Untuk mendapatkan bantuan, maka harus membuat proposal.
‘’Silahkan buka akses yang ada dan ajukan proposal ke pusat. Karena bantuan adanya di pusat,’’ demikian Widodo.