Kurun 10 Bulan, 93 Warga Mukomuko Diserang HPR
Dinkes.-Sahad-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com - Dalam kurun Januari hingga Oktober 2024, setidaknya telah terjadi 93 kasus serangan Hewan Penular Rabies (HPR).
Beruntung, dari jumlah serangan tersebut, tidak ada korban yang dinyatakan positif rabies.
Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM, M.Kes melalui kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo menyampaikan, bahwa berdasarkan data yang diterima Dinkes, dari sekian banyak kasus serangan HPR, semua dinyatakan negatif rebies.
“Untuk 93 kasus itu, tidak ada warga yang dinyatakan positif rabies,” katanya.
Rully menjelaskan, untuk stok vaksin rabies saat ini masih ada 250 vial vaksin bagi warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies.
Kemudian juga, vaksin rabies tersebut merupakan bantuan dari pemerintah provinsi, selain itu juga ada berasal dari pengadaan vaksin antirabies di instansi ini.
“Untuk vaksin ini selain di cadangkan di dinas, kami juga menyalurkan ke Puskesmas di daerah ini,” jelas Rully.
BACA JUGA:Gelar Musdesus, Ini Jumlah Calon KPM BLT-DD Agung Jaya Tahun 2025
Adapun enam puskesmas menjadi pusat rabies atau Rabies Center tersebar di Kecamatan Ipuh, Pondok Suguh, Bantal, Penarik, Lubuk Pinang, dan Kota Mukomuko.
“Untuk puskesmas yang menjadi pusat rabies center ialah Kecamatan Ipuh, Pondok Suguh, Bantal, Penarik, Lubuk Pinang, dan Kota Mukomuko,” ungkap Rully.
Lanjut Rully, untuk langkah upaya pencegahan agar tidak terkena gigitan hewan tersebut dengan cara menghindari faktor hewan yang menggigit. Jangan diganggu binatang penular rabies itu ketika hewan dalam kondisi santai dan berkelahi.
Kemudian juga menyediakan vaksin anti-rabies (VAR) untuk warga yang menjadi korban gigitan HPR serta menjalin komunikasi dengan pihak peternakan di setiap kecamatan.
Ia menjelaskan, secara kasat mata untuk membedakan hewan, terutama anjing terinfeksi rabies atau tidak seperti air ludah selalu meleleh dan lidah keluar.
BACA JUGA:Bukan Indonesia, Negara Ini Yang Paling Padat Penduduk di Dunia
Kemudian, ekor masuk ke dalam seperti anjing ketakutan, dan di mana saja hewan itu berjalan dan benda apa saja yang ditabraknya akan digigit, apalagi yang menghalanginya.