Tahun Depan, Cuci Darah Tak Perlu ke Luar Daerah Lagi

Kendaraan pasien saat antri cuci darah di RSUD Mukomuko--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-– Pada awal November 2024 ini, ada 17 warga Mukomuko, yang terpaksa melakukan cuci darah di rumah sakit yang ada di luar Mukomuko. Padahal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko sudah layanan cuci darah.

Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, SKM, M.Kes menjelaskan, warga Mukomuko yang penderita gagal dan haru cuci darah mencapai 50 orang. Disisi lain, peralatan cuci darah yang ada di RSUD Mukomuko, hanya mampu melayani 33 pasien saja. Oleh karena itu, sisanya terpaksana cuci darah di luar Mukomuko. Pihak manageman RSUD sedang berupaya untuk menambah fasilitas dan peralatan agar bisa melayani pasien cuci dara lebih banyak lagi. Targetnya, pada 2025 nanti, tidak ada lagi warga Mukomuko yang melakukan cuci carah di rumah sakit luar Mukomuko.

"Daftar tunggu pasien HD ada 17 orang. Mereka ada yang cuci darah di Padang atau Bengkulu, karena tidak dapat jadwal di sini. Target kami tahun depan sudah beroperasi tambahan pasien cuci darah" ujar Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, SKM., M.Kes saat ditemui di ruang kerjanya.

BACA JUGA:Rampungkan Kegiatan Fisik TA 2024

BACA JUGA:3 Desa di Sungai Rumbai Sabet Dana Alokasi Kinerja TA 2025

BACA JUGA:Pemkab Gelar Rapat Koordinasi Deteksi Dini Persoalan Pilkada

Disampaikan Direktur, saat ini ada 7 unit mesin cuci darah di RSUD Mukomuko. 5 diantaranya digunakan untuk melayani masyarakat secara reguler. 1 unit untuk pasien dengan penyakit tertentu dan 1 unit untuk cadangan. Mesin cuci darah ini beroperasi dua kali dalam sehari. 

"Pasien HD yang sedang dilayani 33 orang. Kami buka setiap hari dan dalam sehari 2 shif," tambah Syafriadi. 

Dikatakan Syafriadi, dalam sekali cuci darah dibutuhkan waktu 4,5 hingga 5 jam. Dengan kata lain, mesin-mesin ini bekerja 10 jam per hari. Ini merupakan kemampuan maksimal yang bisa dilakukan. 

"Pelayanan HD ini sudah semaksimal mungkin, tapi belum bisa melayani seluruh masyarakat," ungkap Syafriadi. 

Daftar tunggu ini tidak ada batas waktunya. Pasalnya sangat kecil sekali kemungkinan pasien HD ini sembuh. Pasien akan melakukan cuci darah terus-menerus sepanjang hidupnya. Bagi calon pasien yang sudah masuk daftar tunggu tidak bisa nyalip antrian. Jika memaksakan diri, maka akan ada pasien lain yang dikorbankan. 

"Yang sudah masuk daftar tunggu akan kami panggil jika, maaf, ada pasien yang meninggal. Cuci darah akan terus dilakukan seumur hidup," kata Syafriadi dengan nada lirih. 

Jika saat ini belasan warga Mukomuko melakukan cuci darah di daerah lain, itu merupakan solusi terbaik yang ada saat ini. Atas hal tersebut, managemen rumah sakit tidak menutup mata. 

"Kami sedang mencari solusi agar pasien HD yang masuk daftar bisa secepatnya dilayani," demikian Syafriadi.(dul)

 

Tag
Share