Kampung Kesepuhan Gelar Alam Menyimpan Kearifan Lokal di Sinarresmi, Cisolok, Sukabumi

Kampung Kesepuhan Gelar Alam Menyimpan Kearifan Lokal di Sinarresmi, Cisolok, Sukabumi.--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, masih tersembunyi sebuah permata budaya di pelosok Kabupaten Sukabumi. Kampung Kesepuhan Gelar Alam, yang terletak di Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, menjadi saksi bisu tentang kelestarian tradisi dan kearifan lokal yang terjaga selama berabad-abad.

Kampung ini, yang dihuni oleh keturunan para leluhur yang mendiami wilayah tersebut sejak zaman kerajaan Pajajaran, memiliki keunikan tersendiri. Kehidupan masyarakatnya masih kental dengan nilai-nilai luhur, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan penghormatan terhadap alam.

Salah satu ciri khas yang menonjol dari Kampung Kesepuhan Gelar Alam adalah sistem pemerintahannya yang masih menggunakan adat istiadat. Pimpinan tertinggi di kampung ini adalah seorang "sesepuh" atau "juru kunci" yang dipilih berdasarkan garis keturunan dan dianggap memiliki kearifan dan pengetahuan yang luas.

BACA JUGA:Saatnya Petani Tanam Padi Semi Organik

BACA JUGA:Tirta Makmur Segera Sahkan Berkas RKPDes 2025

BACA JUGA:BMJ Matangkan Persiapan Realisasikan Dana Insentif

Sistem pemerintahan adat ini tidak hanya mengatur kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga mengatur pengelolaan sumber daya alam. Masyarakat Kampung Kesepuhan Gelar Alam sangat menjunjung tinggi kelestarian alam dan memiliki aturan ketat dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Sebagai contoh, mereka memiliki aturan tentang penebangan pohon yang hanya boleh dilakukan pada waktu dan tempat tertentu, serta dengan cara yang tidak merusak lingkungan. Mereka juga memiliki aturan tentang penggunaan air dan tanah yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya air dan kesuburan tanah.

Kearifan lokal yang dipegang teguh oleh masyarakat Kampung Kesepuhan Gelar Alam tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka memiliki tradisi dan ritual yang dilakukan secara turun temurun, seperti upacara adat "ngaruat bumi" yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Upacara ini biasanya dilakukan setiap tahun dengan melibatkan seluruh warga kampung. Mereka akan berdoa bersama, menari, dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Upacara ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga kampung.

BACA JUGA:Kecamatan Ponsu Monev Tahap Kedua Bulan Depan

BACA JUGA:Kampung Bena: Desa di Atas Awan Flores

Selain upacara adat, masyarakat Kampung Kesepuhan Gelar Alam juga memiliki berbagai macam kesenian tradisional, seperti tari, musik, dan wayang. Kesenian tradisional ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal kepada generasi muda.

Salah satu kesenian tradisional yang terkenal di Kampung Kesepuhan Gelar Alam adalah tari "Suling Dewata". Tari ini menceritakan tentang kisah para dewa yang turun ke bumi untuk membantu manusia. Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan atau panen raya.

Keberadaan Kampung Kesepuhan Gelar Alam menjadi bukti bahwa budaya dan kearifan lokal masih dapat bertahan di tengah arus modernisasi. Masyarakat kampung ini dengan teguh menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Mereka menyadari bahwa kearifan lokal merupakan aset penting yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang. Melalui kearifan lokal, mereka dapat membangun kehidupan yang harmonis dengan alam dan sesama manusia.

Kampung Kesepuhan Gelar Alam bukan hanya sebuah kampung biasa, tetapi juga sebuah tempat yang menyimpan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang luar biasa. Tempat ini layak untuk dikunjungi dan dipelajari untuk memahami nilai-nilai luhur yang masih hidup di tengah masyarakat Indonesia.

Pesona Alam Kampung Kesepuhan Gelar Alam

Kampung Kesepuhan Gelar Alam tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki keindahan alam yang memukau. Terletak di kaki Gunung Salak, kampung ini dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun dan aliran sungai yang jernih.

Udara di kampung ini sejuk dan segar, sehingga sangat cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan. Pemandangan alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin merasakan ketenangan dan keindahan alam.

Menjelajahi Kampung Kesepuhan Gelar Alam

Bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi Kampung Kesepuhan Gelar Alam, terdapat beberapa tempat menarik yang dapat dikunjungi, seperti:

* Rumah Sesepuh: Rumah sesepuh merupakan tempat tinggal dari pemimpin tertinggi di kampung ini. Rumah ini memiliki arsitektur tradisional yang unik dan menyimpan berbagai macam benda pusaka.

* Batu Megalitikum: Di sekitar kampung ini terdapat beberapa batu megalitikum yang diperkirakan berasal dari zaman prasejarah. Batu-batu ini merupakan bukti sejarah dan budaya yang ada di wilayah ini.

* Air Terjun Cilember: Air terjun ini merupakan salah satu objek wisata alam yang terkenal di sekitar Kampung Kesepuhan Gelar Alam. Air terjun ini memiliki air yang jernih dan segar, sehingga sangat cocok untuk berenang atau sekadar menikmati keindahan alam.

Tips Berkunjung ke Kampung Kesepuhan Gelar Alam

* Sebaiknya berkunjung ke kampung ini pada pagi atau sore hari, karena cuaca lebih sejuk dan nyaman.

* Gunakan pakaian yang sopan dan nyaman untuk beraktivitas di alam.

* Hormati adat istiadat dan budaya masyarakat setempat.

* Jaga kebersihan lingkungan dan jangan membuang sampah sembarangan.

* Bersikap ramah dan sopan kepada penduduk setempat.

Kampung Kesepuhan Gelar Alam di Sinarresmi, Cisolok, Sukabumi, merupakan bukti nyata tentang kelestarian budaya dan kearifan lokal yang masih hidup di tengah modernisasi. Keindahan alam dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin merasakan ketenangan dan keindahan alam.

Dengan menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal, Kampung Kesepuhan Gelar Alam dapat menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia untuk membangun kehidupan yang harmonis dengan alam dan sesama manusia.

 

Tag
Share