Warga Pondok Panjang Minta Tindakan Tanggap Darurat Longsor Disegerakan
Warga Pondok Panjang Minta Tindakan Tanggap Darurat Longsor.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com - Pasca satu rumah terjun ke sungai akibat longsor, warga Pondok Panjang, Kecamatan V Koto kembali menyuarakan harapan mereka. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah daerah telah menyampaikan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumetera VII Bengkulu akan melakukan langkah tanggap darurat dilokasi longsor.
Maka dari itu, warga terdampak berharap realisasi tanggap darurat tersebut segera dilakukan dalam secepatnya. Karena 3 dari 14 rumah rumah yang terdampak kondisinya sangat mengkhawatirkan. Jika terjadi longsor susulan, besar kemungkinan korban rumah terjun ke sungai akan bertambah. Seperti disampaikan keluarga korban terdampak, Arios Santoso ketika dihubungi wartawan media ini. Pada Selasa 8 Oktober 2024.
Arios mengatakan, mereka para warga terdampak telah kembali berkoordinasi ke pemerintah dan dinas terkait. Setelah satu rumah terjun ke sungai, jarak jurang longsor semakin dekat dengan rumah yang lain. Maka jika tidak cepat dilakukan tanggap darurat, dikhawatirkan ketika terjadi longsor susulan, akan ada lagi rumah yang terjun ke sungai. Kali ini jumlahnya tidak main-main, sebab 3 dari 14 rumah kondisinya sangat mengkhawatirkan dengan bangunan rumah telah berada dibibir jurang.
BACA JUGA:Pemdes Arah Tiga Bakal Gelar Sosialisasi Terkait Lingkungan Hidup
BACA JUGA:38 Warga Desa Medan Jaya Kembali Terima Bantuan Tunai
"Para warga telah kembali berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, daerah dan dinas terkait mempertanyakan rencana tanggap darurat dari BWS Sumatera VII Bengkulu,"katanya.
Maka dari itu, mereka berharap agar pemerintah daerah dan dinas terkait kembali melakukan koordinasi kepada BWS terkait rencana tanggap darurat longsor di Pondok Panjang. Sehingga pihak BWS segera turun melakukan tindakan dan aksi nyata yang bukan sekedar wacana. Dimana upaya tindakan darurat yang dijanjikan kepada para korban terdampak, yaitu pengalihan aliran air Sungai Manjuto. Dimana posisi saat ini, air berada disisi kiri dan langsung menghantam dinding tanah longsor. Jika aliran air dialihkan ke sisi kanan, diyakini dapat meminimalisie longsor. Sembari menunggu tindakan penanganan secara permanen di tahun 2025 mendatang.
"Mereka berharap agar rencana tanggap darurat tersebut segera direalisasikan secepatnya. Karena kondisi longsor sudah sangat parah sewaktu-waktu bisa kembali menghilangkan rumah warga terdampak,"tutupnya.