Fakta dan Kontroversi Seputar Kain Warisan Nusantara, Benarkah Berasal dari Indonesia?

Fakta dan Kontroversi Seputar Kain Warisan Nusantara, Benarkah Berasal dari Indonesia.--screnshoot dari web

 radarmukomuko.bacakoran.com- Batik, kain bercorak indah yang telah menjadi ikon budaya Indonesia, menyimpan sejarah panjang yang menarik untuk diungkap.  Keberadaannya yang telah mendunia tak lepas dari perjalanan waktu dan kreativitas nenek moyang bangsa ini. Namun, tahukah Anda bagaimana sebenarnya asal usul batik dan mengapa dinamakan demikian? Mari kita telusuri lebih dalam.

Asal usul batik masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa teknik membatik telah ada sejak zaman Mesir kuno, sekitar abad ke-4 SM, di mana kain linen dihiasi dengan motif-motif tertentu.  Teknik serupa juga ditemukan di Tiongkok pada masa Dinasti T’ang (618-907 M) dan di Jepang pada periode Nara (710-794 M).  Namun, batik Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membedakannya dari batik di negara lain.

BACA JUGA: Hallstatt Desa Dongeng di Tepi Danau Austria

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah dan Keindahan di Sepanjang Sungai Rhine

Di Indonesia, sejarah batik diperkirakan bermula pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-13-16).  Relief candi-candi peninggalan Majapahit menggambarkan penggunaan kain bercorak yang diduga sebagai batik.  Perkembangan batik semakin pesat pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, seperti Kesultanan Mataram, Kasunanan Surakarta, dan Kesultanan Yogyakarta.

Batik:  Mahakarya Seni Tulis Titik

Istilah “batik” sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu “amba” yang berarti menulis dan “titik” yang berarti titik.  Dengan demikian, batik dapat diartikan sebagai “menulis dengan titik”.  Proses pembuatan batik memang melibatkan teknik menulis atau melukis di atas kain menggunakan canting dan malam (lilin cair) untuk membentuk motif-motif tertentu.  

Siapa Pelopor Penamaan Batik?

Sayangnya, tidak ada catatan sejarah yang secara pasti menyebutkan siapa yang pertama kali mencetuskan istilah “batik”.  Namun, penggunaan istilah ini telah meluas di masyarakat Jawa sejak zaman dahulu dan terus diwariskan hingga kini.

BACA JUGA:Air Terjun Angel, Kemegahan Alam yang Menantang di Venezuela

BACA JUGA:Bengkulu, Kota Tertua dengan Segudang Sejarah dan Kuliner Menggugah Selera, Yuk Jelajahi!  

Motif Batik:  Cerminan Kekayaan Budaya

Motif-motif batik Indonesia sangat beragam dan kaya makna.  Setiap daerah memiliki motif khasnya masing-masing yang mencerminkan filosofi, kepercayaan, dan lingkungan sekitar.  Beberapa motif batik yang terkenal antara lain motif kawung, parang, mega mendung, dan lereng.

Batik:  Warisan Budaya yang Mendunia

Pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.  Pengakuan ini semakin mengukuhkan posisi batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.  

Di era modern ini, batik telah mengalami perkembangan yang pesat.  Berbagai inovasi dilakukan untuk menciptakan motif dan teknik membatik baru.  Namun, di tengah gempuran modernisasi, penting bagi kita untuk tetap melestarikan batik tradisional sebagai warisan leluhur.

Kita dapat turut melestarikan batik dengan berbagai cara, seperti mengenakan batik dalam berbagai kesempatan, mempelajari teknik membatik, dan mendukung para perajin batik.  Dengan demikian, kita ikut berperan dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia.

Batik bukan sekadar kain bercorak indah, melainkan juga simbol identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.  Kain ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia.  Mari kita lestarikan batik agar terus  berkibar di kancah dunia.

Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : itjen.kemdikbud.go.id dan www.gramedia.com

 

 

 

Tag
Share