Kelompok Pengelola Ketahanan Pangan Desa Gajah Mati Diberi Pelatihan Khusus
Kelompok Pengelola Ketahanan Pangan Desa Gajah Mati Diberi Pelatihan Khusus--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-SUNGAI RUMBAI - Pemerintah Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko, optimis program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai yang mereka realisasikan tahun 2025 ini, bisa berhasil dan bisa menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat Desa Gajah Mati.
Pasalnya, sebelum pelaksanaan penanaman kedelai dimulai, kelompok pengelola program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai ini, sudah diberi pelatihan khusus. Terutama terkait teori bagaiman tata cara budidaya kedelai dengan baik dan benar.
Sehingga bisa mendapatkan hasil panen memuaskan. Jumat,(27/9) tempo hari, Pemdes Gajah Mati melaksanakan pelatihan, dengan mengundang beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
BACA JUGA:Perubahan RPJMDes Selesai, Tanjung Alai Bersiap Garap RKPDes 2025
BACA JUGA:Pemdes Lalang Luas Salurkan BLT-DD Triwulan Ke-3
BACA JUGA:Realisasi Pembangunan Tahun Keempat Era Sapuan – Wasri
Kepala Desa (Kades) Gajah Mati, Bambang Irawan mengatakan, program ketahanan pangan yang mereka realisasi tahun ini, sesuai dengan kesepakatan yang dilahirkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) bersama denhan anggota BPD dan tokoh masyarakat beberapa waktu. Sesuai dengan keinginan masyarakat, program ketahanan pangan yang mereka realisasikan tahun ini yaitu, budidaya kedelai.
Kebetulan untuk kesiapan lahan, Desa Gajah Mati memiliki lahan lebih kurang sekitar seperempat hektar (Ha). Lahan tersebut cocok untuk penanaman kedelai.
"Lahan untuk penanaman kedelai ada di samping kantor desa kita. Dana lahan ini milik desa dan bisa digunakan untuk penanaman kedelai," paparnya.
BACA JUGA:Kantongi Rekomendasi Gubernur Bengkulu, RS Pratama Segera Beroperasi?
BACA JUGA:Kurun 9 Bulan, Polres Mukomuko Ungkap 21 Kasus Narkoba
Lanjutnya, budidaya tanaman yang banyak digunakan untuk bahan dasar pembuatan tempe, tahu, susu kedelai dan kecap ini. Memang tidak banyak dibudidayakan oleh masyarakat Desa Gajah Mati dan sekitarnya. Oleh Karana itu, sebelum program budidaya kedelai ini dilaksanakan, semua anggota kelompok pengelola program ketahanan bidang budidaya kedelai ini diberi pelatihan khusus.
Dimana untuk narasumber yang mereka hadirkan dalam pelatihan itu, adalah perwakilan dari Balai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), perwakilan dari Dinas PMD, perwakilan dari pihak Kecamatan dan perwakilan dari tenaga pendamping desa.
"Secara teori untuk budidaya kedelai dengan baik dan benar, sudah dipaparkan oleh pihak PPL secara runut dalam pelatihan kemarin. Dan semua materi yang disampaikan bisa dipahami oleh peserta pelatihan," kata Bambang.
Ditambahkannya, dalam pelatihan itu, anggota kelompok yang budidaya kedelai ini juga diberi kesempatan leluasa untuk berdialog dengan narasumber. Tanya jawab dengan narasumber, bagaimana cara pemeliharaan tanaman kedelai setelah penanaman. Demikian dengan pengolahan tanah, tahap pemupukan, dan tata cara pemeliharaan yang lainnya. Secara teori untuk budidaya kedelai ini, sudah dipaparkan narasumber. Sekarang, anggota kelompok pengelola budidaya kedelai ini tinggal implementasi teori di lapangan.
"Kita dari desa berharap, anggota kelompok pengelola budidaya kedelai ini, bisa mengimplementasikan teori yang didapatkan dalam pelatihan ini. Sehingga hasil panen kedelai itu nanti, bisa berhasil, dan bisa untuk pembuatan pangan bagi masyarakat desa," tutupnya.