Banyak Petani di Mukomuko Belum Mengenal Organik?
Demplot bawang merah organik.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Kementerian Pertanian resmi meluncurkan Gerakan Tani Pro-Organik (GENTA ORGANIK) untuk mendukung Sekolah Lapang. GENTA ORGANIK adalah gerakan pertanian pro-organik yang mencakup pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami sebagai solusi untuk mengatasi masalah mahalnya harga pupuk. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami secara mandiri.
Di Kabupaten Mukomuko, Genta Organik masih dalam proses pengenalan kepada para petani. Beberapa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) telah melaksanakan Sekolah Lapang (SL) berupa pembuatan pupuk organik. Salah satunya BPP Lubuk Pinang. Dalam sekolah lapangan tersebut, petani belajar membuat pupuk organik berupa F1 Embio. Selanjutnya F1 Embio buatan petani langsung diaplikasikan.
‘’SL kami membuat F1 Embio. Dan beberapa petani sudah menggunakan F1 Embio yang dibuat sendiri dan masih menunggu hasilnya. Pada akhir September ini petani mulai panen,’’ ujar Koordinator Penyuluh (Korluh) Lubuk Pinang, Trisna Putra, SP.
BACA JUGA:Masyarakat Desa BMJ Ponsu, Berharap Kepemimpinan Sapuan-Wasri Berlanjut
Terpisah, Korluh Teramang Jaya, Darmadi, SP mengatakan, pihaknya belum melakukan pengenalan organik secara khusus. Namun demikian, petani menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang.
‘’Kalau menggunakan pupuk organik khusus, sepertinya belum. Petani memanfaatkan pupuk kandang sebagai organik,’’ ujar Darmadi.
Dikatakan Darmadi, Teramang Jaya bukan wilayah pangan. Sebagian besar petani adalah pekebun, petani sawit. Sebagian kecil petani holtikultura. Dan beberapa petani aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar Teramang Jaya. Termasuk di dalamnya kegiatan yang berkaitan dengan pengenalan organik.
‘’Salah seorang petani yang aktif mengikuti kegiatan, pak Poniman. Termasuk saat peresmian Demplot (Demontration Plot, red) bawang merah organik di Selagan Raya, bersama dinas,’’ ungkap Darmadi.
BACA JUGA:Pondok Makmur Masih Fokus Realisasi Fisik DD Tahap Dua
Koordinator Penyuluh, Selagan Raya, Idham, menyampaikan saat ini ada Demplot bawang merah organik di Selagan Raya. Luasnya 1 Hektare (Ha). Ini ini merupakan kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian. Seremonial tanam perdana dihadiri oleh beberapa penyuluh dari kecamatan lain. Hal tersebut merupakan sosialisasi tanam organik.
‘’Pengenalan organik di Selagan Raya, dimulai dari petani holtikultura. Mudah-mudahan nanti juga diikuti oleh petani sawah,’’ demikian Idham.