Perkembangan Kabupaten Mukomuko di Mata Pengamat
Perkembangan Kabupaten Mukomuko di Mata Pengamat--
KORAN DIGITAL RM - Akademisi dari Universitas Hazairin (UNIHAZ) Bengkulu, Syaiful Anwar AB, turut mengamati sistem pemerintahan dan kebijakan pembangunan dari masa ke masa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Mengawali bincangnya, Syaiful Anwar AB terlebih dulu menyampaikan bahwa dirinya adalah putra kelahiran Ipuh, dan dibesarkan di Ipuh, Kabupaten Mukomuko.
‘’Ayah saya dari Mukomuko dan ibu saya dari Ipuh,’’ tulis Syaiful Anwar AB, dalam rilisnya.
Sebagai seorang pengamat, ia turut mengamati sepak terjang kepala daerah tanah kelahirannya.
‘’Saya mengamati Kabupaten Mukomuko sejak dari lahirnya Kabupaten ini,’’ kata Syaiful Anwar.
BACA JUGA:Hari ini 20 Warga Gading Jaya Kembali Terima Jatah Bantuan
BACA JUGA:Petani Talang Buai Butuh Normalisasi Jaringan Irigasi Primer Persawahan
Syaiful Anwar menyampaikan bahwa, ketika daerah ini masih cikal bakal menjadi kabupaten, dirinya melakukan studi potensi terhadap beberapa kecamatan yang ada. Dikatakannya, Kabupaten Mukomuko bermula ada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mukomuko Utara Ibu kotanya Mukomuko dan Kecamatan Mukomuko Selatan ibu kotanya Ipuh. Dengan memekarkan beberapa wilayah menjadi kecamatan baru, yakni Kecamatan Pondok Suguh, Kecamatan Lubuk Pinang, dan Kecamatan Penarik.
‘’Jadi, memenuhi syarat untuk dijadikan sebuah kabupaten menurut undang tentang pembentukan daerah kabupaten baru,’’ terang Syaiful Anwar.
Secara singkat, kata Syaiful Anwar, kepemimpinan di Kabupaten Mukomuko dimulai dari Carateker Bupati, pertama menjabat adalah Amandeka Amir untuk mengantarkan pembentukan bupati definitif. Karena Amandeka Amir mencalon, maka carateker diganti dan ditunjuklah Gafrie Zainudin dengan tugas melaksanakan pemilihan bupati definitif.
BACA JUGA:Warga BMJ Nikmati Jalan Hotmix Dan 2 Titik Bangunan Pamsimas
BACA JUGA:Tak Hanya Kaya Nutrisi, Semangka Juga Kaya Manfaat dan Efek Samping yang Tak Terduga
Setelah dilakukan Pemilu kada, terpilihlah Ichwan Yunus, putra daerah Mukomuko dan beliau menjabat dua periode dan beliau tercatat sebagai Bupati pertama. Kemudian Pemilukada berikutnya, terpilihlah Choirul Huda dan terakhir Sapuan.
Masing-masing kepala daerah ini mempunyai legenda sendiri. Menurut Syaiful Anwar, dari pengamatannya, Amandeka legendanya sejarah kepemimpinannya adalah menyusun organisasi pemerintah sampai lengkap.
‘’Carataker Bupati Mukomuko pertama, Amandeka Amir tercatat menyukseskan penyusunan organisasi pemerintahan,’’ kata Syaiful Anwar.