Harga Sawit Tinggi, Sempat Pengaruhi Program Replanting
Harga Sawit Tinggi, Sempat Pengaruhi Program Replanting--
KORAN DIGITAL RM - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko mencatat realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (PBDPKS) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu seluas 2.391 hektare.
Terhadap program PSR dari BPDPKS ini, di tahun 2024 terdapat satu usulan baru dari Koperasi Produsen Sawit Mukomuko Maju Mandiri.
Usaha koperasi yang beralamat di Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko mengusulkan program peremajaan sawit rakyat dengan luas 343,4570 hektare yang berlokasi di wilayah Kecamatan Teramang Jaya dan Kecamatan Pondok Suguh.
BACA JUGA:Alasan Tunda Proses Hukum Cakada dan Cawakada di Pilkada 2024 Dibeberkan KPK
BACA JUGA:BWS Sumatera VII Bengkulu Tinjau Longsor di Desa Pondok Panjang
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriani Ilyas, S.Pt melalui Analis Pasar Harga Pertanian Bidang Perkebunan Muhammad Asri di ruang kerjanya, Rabu, 4 September 2024.
‘’Total capaian realisasi program PSR BPDPKS di Mukomuko seluas 2.391 hektare, dan tahun ini juga ada usulan baru dari usaha koperasi dengan luas lahan 343,4570 hektare,’’ kata Muhamad Asri.
Muhammad Asri menjelaskan, realisasi PSR program BPDPKS di Kabupaten Mukomuko seluas 2.391 hektare, atas usulan peremajaan sawit rakyat mulai dari tahun 2018 hingga 2021 lalu. Data ini belum termasuk program yang bakal dilaksanakan di tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Pemdes Talang Sakti Salurkan BLT-DD Triwulan Ke-3
BACA JUGA:Retak Ilir Kembangkan Sapi Program Ketahanan Pangan
"Realisasi luas PSR tersebut belum termasuk PSR tahun 2024 karena saat ini masih proses pekerjaan dan belum diketahui berapa banyak petani yang mengundurkan diri," ungkapnya.
Pun demikian, sejumlah kelompok tani calon penerima program peremajaan sawit tahun 2024 sudah mendapatkan rekomendasi teknis untuk melaksanakan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan seluas 852 hektare dari BPDPKS.
Selanjutnya, pihaknya masih menunggu laporan dari kelompok tani terkait dengan luas lahan yang terealisasi dalam program peremajaan sawit.
"Kita belum tahu dari luas lahan yang telah mendapat rekomendasi teknis dari BPDPKS itu bisa dilaksanakan seluruhnya atau tidak, kita tunggu data pastinya dulu," ujarnya.