Waktu Semakin Cepat Berlalu, Benarkah Hal Ini Termasuk Tanda Akhir Zaman?
Ilustrasi waktu.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Sering terdengar ucapan mengapa waktu semangkin cepat berlalau.
Ternyata hal ini memang termasuk salah satu ciri tanda akhir zaman. Diman sudah banyak dirasakan oleh banyak orang waktu semakin cepat dirasa dalan satu hari, satu minggu, satu tahun.
Hal ini sudah dijelaskan dalam Islam, apakah ada bukti ilmiah yang mendukungnya?
Dimana, waktu semakin cepat karena jarak antara dua peristiwa yang berbeda terasa semakin dekat.
Misalnya, kita merasa baru kemarin mengalami hari Senin, tapi sekarang sudah hari Senin lagi.
Padahal, waktu tetap berjalan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Namun, kita merasa tidak banyak melakukan hal yang berarti dalam rentang waktu tersebut.
BACA JUGA:Dana Desa 2023 Clear, 2024 Anggaran Nambah
Begini penjelasan Rasulullah SAW, bahwa salah satu tanda kiamat adalah cepatnya waktu berlalu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, beliau bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ
"Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
BACA JUGA:Tingkatkan Sinergitas Bersama Pemdes
Hadis ini menunjukkan bahwa waktu akan terasa semakin singkat seiring dengan mendekatnya hari kiamat. Hal ini juga berkaitan dengan berkurangnya keberkahan dalam waktu, sehingga kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, hadis ini juga menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa besar yang menjadi tanda-tanda kiamat akan terjadi dengan cepat dan berurutan.
Para peneliti pun berusaha memecahkan misteri tentang cepatnya waktu berlalu. Mereka menemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi persepsi kita terhadap waktu adalah otak.
Dikutip dari beberpa sumber, ketika kita masih anak-anak, segala sesuatu terasa baru bagi kita, sehingga otak menghasilkan jaringan yang padat untuk mengingat peristiwa dan pengalaman tersebut.
Namun, seiring bertambah dewasanya seseorang, kita sudah lebih banyak melihat berbagai hal, sehingga tidak ada lagi yang terasa baru dalam memori.
Akibatnya, otak tidak perlu bekerja keras untuk menyimpan informasi, dan waktu terasa berlalu dengan cepat.
BACA JUGA:Delapan Warga Wonosobo Positif DBD
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi persepsi kita terhadap waktu adalah aktivitas dan emosi kita. Ketika kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, menarik, atau menantang, waktu terasa berlalu dengan cepat.
Sebaliknya, ketika kita merasa bosan, stres, atau takut, waktu terasa berjalan dengan lambat. Hal ini karena otak lebih fokus pada hal-hal yang penting dan mengabaikan hal-hal yang tidak penting.
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa waktu semakin cepat adalah tanda akhir zaman yang terbukti secara ilmiah. Namun, kita tidak boleh pasrah dan menganggap remeh fenomena ini.
Kita harus berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, melakukan amal shalih, dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Kita juga harus selalu ingat bahwa hari kiamat adalah keniscayaan yang akan terjadi atas kehendak Allah SWT, dan kita harus bersiap-siap untuk menghadapinya.*