Majapahit Jejak Keemasan di Bumi Pertiwi
Majapahit Jejak Keemasan di Bumi Pertiwi--Istimewah
radarmukomuko.bacakoran.co -Kerajaan Majapahit, dengan kejayaan dan kemegahannya, telah meninggalkan jejak abadi dalam sejarah Indonesia. Lebih dari sekadar sebuah kerajaan, Majapahit merupakan perpaduan unik antara kekuatan militer, kebijaksanaan pemerintahan, dan budaya yang kaya. Di balik kisah kejayaan dan kehancurannya, tersimpan filosofi, mitos, dan kebudayaan yang hingga kini masih memikat hati.
Dari Asal Usul hingga Puncak Kejayaan
Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke-13, didirikan oleh Raden Wijaya, seorang pahlawan yang berhasil mengalahkan kekuasaan Jayakatwang dari Kediri. Nama Majapahit sendiri berasal dari nama pohon maja yang pahit, yang tumbuh di lokasi kerajaan ini didirikan.
Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Gajah Mada, dengan Sumpah Palapa-nya yang terkenal, berhasil mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Kekaisaran ini membentang luas, meliputi wilayah yang mencakup Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan beberapa wilayah di luar kepulauan Indonesia.
BACA JUGA:Brotowali Si Rambat Berduri dengan Segudang Khasiat
Filosofi dan Kebijaksanaan: Landasan Kepemimpinan
Kerajaan Majapahit memiliki filosofi dan kebijaksanaan yang mendasari sistem pemerintahannya. Konsep "Bhineka Tunggal Ika" yang diusung oleh Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma, menjadi dasar filosofi Majapahit. Konsep ini menekankan persatuan dalam keberagaman, toleransi antaragama, dan pentingnya persatuan untuk mencapai kejayaan.
Sistem pemerintahan Majapahit juga didasari oleh konsep "Tri Hita Karana", yang menekankan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Konsep ini menjadi landasan bagi pembangunan dan pengelolaan kerajaan, serta hubungan antarwarga.
BACA JUGA:Efek Dari Kotoran Putih Pada Budidaya Udang Bisa Rugi 70% Begini Cara Mengatasinya
Mitos dan Legenda: Kisah yang Menyertai Kejayaan
Kerajaan Majapahit dipenuhi dengan mitos dan legenda yang menarik. Kisah tentang Dewi Sri, dewi padi, yang diyakini sebagai pelindung kerajaan, menjadi salah satu legenda yang terkenal. Mitos tentang Roro Jonggrang dan Candi Prambanan juga erat kaitannya dengan sejarah Majapahit.
Kisah-kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi refleksi nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Majapahit. Mitos tentang Dewi Sri, misalnya, menunjukkan penghormatan masyarakat terhadap alam dan pertanian sebagai sumber kehidupan.
Budaya yang Mempesona: Warisan yang Tak Ternilai
Budaya Majapahit meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Indonesia. Seni arsitektur, seni pertunjukan, dan seni rupa berkembang pesat di era Majapahit. Candi-candi megah seperti Candi Trowulan, Candi Penataran, dan Candi Panataran menjadi bukti kehebatan arsitektur Majapahit.
BACA JUGA:Mungkin Belum Banyak Yang Tahu, Keunggulan Budidaya Udang di Kolam Plastik
Seni pertunjukan seperti wayang kulit dan tari tradisional juga berkembang pesat di era Majapahit. Seni rupa seperti relief candi dan patung-patung menggambarkan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Majapahit.
Kejatuhan dan Warisan: Pelajaran dari Masa Lalu
Kerajaan Majapahit mengalami masa kejatuhan pada abad ke-15, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perebutan kekuasaan, konflik internal, dan serangan dari kerajaan lain. Meskipun mengalami kejatuhan, Majapahit meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Indonesia.
Sistem pemerintahan, filosofi, budaya, dan seni yang berkembang di era Majapahit menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Konsep "Bhineka Tunggal Ika" dan "Tri Hita Karana" masih relevan hingga saat ini, menjadi dasar bagi persatuan dan pembangunan bangsa.
BACA JUGA:4 Alasan Limbah Cacing Jadi Emas Hijau No 4 Dapat Meransang
Kerajaan Majapahit, dengan kejayaan dan kemegahannya, telah menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia. Filosofi, mitos, dan kebudayaan yang berkembang di era Majapahit meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Mempelajari sejarah Majapahit tidak hanya penting untuk memahami masa lalu, tetapi juga untuk menginspirasi generasi penerus dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.*