Jangan Salah, Ini Kemenangan Petani Membeli Bibit Sawit Mahal dan Unggul

Bibit Sawit unggul hasil melimpah --Istimewa

Jangan Salah, Ini Kemenangan Petani Membeli Bibit Sawit Mahal dan Unggul 
radarmukomuko.bacakoran.com - Para petani harus memahami kemenangan membeli bibit unggul. Memang harganya jauh berbeda dengan bibit asal-asalan atau bibit tiruan. Kalah dalam membeli tapi menang dengan pendapatan atau penghasilan panen. Karena penggunaan bibit unggul yang tepat sasaran dan seusai dengan perawatan, otomatis dapat meningkatkan pendapatan dan menyejahterakan petani sawit. Bagaimana tidak, produktivitas sawit akan meningkat jika sesuai dengan kualitas bibit yang ditanam dan disiplin dalam perawatan dari kecil hingga panen.
Salah satu kelebihan bibit unggul yang belinya agak slangit yaitu, berpotensi memiliki Tandan Buah Segar (TBS) dan menghasilkan minyak yang tinggi setelah diolah.
Bibit unggul adalah bibit yang telah melalui proses tahapan panjang dan diawasi dengan ketat oleh lembaga resmi dan kompeten dalam bidang pembibitan kelapa sawit. Jika petani yang tidak menggunakan bibit unggul, maka mereka berpeluang kehilangan hasil produksi hingga sampai 50 persen.

Dihimpun dari beberapa sumber, bibit unggul kelapa sawit merupakan hasil persilangan antara Dura (D) dan Pisifera (P). Dan terpilih sesuai dengan hasil proses pemuliaan yang panjang dan terstruktur. Salah satu lembaga yang resmi penyedia bibit unggul adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). PPKS merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian dan pelayanan kelapa sawit yang sudah resmi kemudian disahkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Adapun ciri-ciri bibit sawit unggul yang berkualitas yaitu pelepah terbuka lebar dan tidak kusut, bibit tumbuh tegak, daun mudah tumbuh dan lebih panjang dibandingkan daun tua, dan anak daun tidak terbuka. Selain itu, bibit harus berwarna hijau dengan pertumbuhan yang cepat dan baik. Biasanya, proses produksi bibit unggul dimulai dari program pemuliaan (12-15 tahun), penetapan varietas hingga ke penetapan kebun dan pohon.
Selanjutnya penyerbukan terkontrol terjadi selama lima bulan hingga adanya tandan benih. Biasanya berjalan dua bulan, kemudian dilakukan pemecahan dormansi lalu stok benih. Unit proses benih dilakukan 5-7 hari (proses perkecambahan) dan kecambah kelapa sawit akan muncul 14-21 hari. Fakta yang berbicara, jika bibit unggul dipelihara dengan pemupukan yang cukup dan rutin hasilnya cukup menjanjikan. Ditambah lagi sekarang ini harga TBS sawit sudah berada di harga yang cukup membuat para petani sawit tersenyum. Harganya tidak mahal dan tidak pula terlalu murah.(**)

Tag
Share