Ngeri! Warga Padang Gading Duel Dengan Buaya Sepanjang 2 Meter
Diterkam: Inilah kondisi korban pasca diterkam buaya --
KORAN DIGITAL RM - Mengerikan! Salah satu warga Desa Padang Gading Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko Bengkulu, diterkam buaya dengan ukuran panjang lebih kurang sekitar 2 meter pada saat mancing di sungai air hitam tepatnya di perbatasan Desa Padang Gading dengan Desa Air Hitam Kamis pagi,(1/8) sekira pukul 09.00 WIB kemarin. Korban dalam peristiwa itu, Mudioyono (35) warga desa setempat. Pasca kejadian itu korban mengalami beberapa luka gigitan yang cukup parah. Luka gigitan di bagian dada dan punggung, kemudian luka gores di bagian punggung. Oleh pihak keluarga, awalnya korban dilarikan ke Puskesmas Retak Mudik untuk dapat memberikan pertolongan secara medis. Selanjutnya korban langsung dirujuk ke Puskesmas Pondok Suguh untuk dapat penanganan yang lebih intensif.
BACA JUGA:Gara-Gara Kelebihan Belanja Ini, Pemkab Mukomuko Ditegur Mendagri, 2026 Harus Sudah Disesuaikan
BACA JUGA:Palai Bada Hidangan khas Sumatra Barat yang gampang cara buatnya
Camat Sungai Rumbai, Darmadi, S.Sos mengatakan, memang ada peristiwa salah satu warga Desa Padang Gading yang diterkam buaya. Informasi yang ia peroleh dari warga setempat, korban diterkam buaya pada saat mancing di sungai air hitam, tepatnya di perbatasan Desa Padang Gading dengan Desa Air Hitam. Korban mengalami luka gigitan di bagian dada dan bagian punggung. Oleh pihak keluarga korban sudah dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan secara medis. "Saya bersama dengan pak Kapolsek Sungai Rumbai sudah datang langsung menjenguk korban. Memang korban betul diterkam buaya, kejadian itu terjadi pada saat korban sedang mancing di sungai air hitam," Darmadi.
BACA JUGA:Kue Lumpur Kelezatan Tradisional Indonesia yang Menggoda Selera
BACA JUGA:KPU Provinsi Bengkulu Gelar Sosialisasi Peraturan KPU No 8 Tahun 2024, Visi Misi Mesti Sejalan RPJPD
Lanjutnya, dengan telah adanya kejadian warga diterkam buaya ini. Pihaknya dari kecamatan berharap pihak terkait dalam hal Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan tindak. Dan jangan sampai kejadian serupa kembali terulang. Sekarang musim kemarau buaya sudah naik ke permukaan. Bagaimana kalau musim hujan tentu buaya masuk dalam wilayah perkebunan sawit warga. "Kita harap BKSDA bisanturun melakukan penangkapan buaya ini. Jangan sampai ada kejadian serupa. Sekarang warga sudah tidak berani dengan leluasa untuk menjalankan aktifitas di pinggir sungai. Sementara kebun masyarakat banyak yang berada di sungai. Kalau musim hujan air sungai naik ke wilayah kebun masyarakat setempat," harapnya.
Sementara ketua BPD Padang Gading, Riki Gunawan saat dihubungi menyebut, yang menjadi korban dalam peristiwa itu adalah keluarganya. Korban ini memang suka mancing. Menurut informasi dari korban dikatakan Riki, buaya itu muncul tiba-tiba. Pada saat kejadian korban tidak ada teman. Karena korban ini memang mancing sendirian sambil mengambil rumput makanan sapi. Pada saat digigit buaya, korban harus memberanikan diri untuk melakukan perlawanan sebagai langkah untuk menyelamatkan diri. "Ya, korban sempat duel untuk melakukan perlawan dan menyelamatkan diri dari terkaman buaya dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter tersebut. Setelah berhasil lepas dari gigitan buaya, korban langsung pulang dan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang istri. Kita keluarga langsung bertindak membawa korban ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan," beber Riki.*