Susu Kambing Dicerna Tubuh Hanya 30 Menit, Sedangkan Susu Sapi Butuh 2 Jam Baca Faktanya
Susu Kambing.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Ahir-ahir ini sudah banyak dikalangna masyarakat memilih mengkonumi susu hewani jenis susu kambing.
Susu kambing yang dikenal kaya akan manfaat dan khasiat mengandung nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Susu sapi dan susu kambing, memiliki beberapa perbedaan yang perlu diketahui.
Perbedaan Susu Sapi dan Susu Kambing
Susu sapi dan susu kambing memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi tampilan, rasa, maupun kandungan gizinya.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara susu sapi dan susu kambing:
- Tampilan Fisik
Susu sapi memiliki warna putih bersih, sedangkan susu kambing memiliki warna putih kekuningan.
Hal ini disebabkan oleh kandungan beta karoten yang lebih tinggi pada susu kambing.
Beta karoten adalah pigmen yang memberikan warna kuning pada sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, susu kambing juga lebih kental daripada susu sapi karena memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi.
- Rasa
Susu sapi memiliki rasa yang lebih manis dan creamy, sedangkan susu kambing memiliki rasa yang lebih tajam dan khas.
Rasa susu kambing dipengaruhi oleh jenis pakan, lingkungan, dan proses pengolahan yang dilakukan.
Beberapa orang mungkin menyukai rasa susu kambing, tetapi ada juga yang tidak. Rasa susu kambing juga bisa berubah menjadi anyir jika tidak disimpan dengan baik.
- Kandungan Gizi
Susu sapi dan susu kambing memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda.
Secara umum, susu kambing mengandung lebih banyak protein, lemak, kalsium, fosfor, magnesium, kalium, vitamin A, vitamin B2, dan vitamin C daripada susu sapi.
Namun, susu sapi mengandung lebih banyak vitamin B12, vitamin D, dan laktosa daripada susu kambing.
Kedua jenis susu ini juga memiliki kandungan kasein yang berbeda.
Kasein adalah protein utama yang terdapat dalam susu. Susu sapi memiliki kandungan kasein alfa S1 yang lebih tinggi, sedangkan susu kambing memiliki kandungan kasein beta yang lebih tinggi. Kandungan kasein ini mempengaruhi tingkat pemicu alergi dan kemudahan dicerna tubuh.
- Tingkat Pemicu Alergi
Susu sapi merupakan salah satu penyebab alergi makanan yang umum, terutama pada anak-anak.
Alergi susu sapi adalah reaksi tubuh terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi, terutama kasein alfa S1.
Gejala alergi susu sapi antara lain muntah, diare, ruam kulit, hingga syok anafilaksis.
Susu kambing, di sisi lain, memiliki kandungan kasein alfa S1 yang lebih rendah, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh orang yang alergi susu sapi.
Namun, susu kambing juga bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang, terutama yang alergi terhadap kasein beta.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi susu kambing jika Anda memiliki riwayat alergi susu.
- Kemudahan Dicerna Tubuh
Susu kambing lebih mudah dicerna oleh tubuh daripada susu sapi.
Hal ini disebabkan oleh ukuran globula lemak yang lebih kecil pada susu kambing.
Globula lemak adalah butiran-butiran lemak yang terdapat dalam susu. Ukuran globula lemak yang lebih kecil membuat susu kambing lebih mudah dipecah oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus.
Selain itu, susu kambing juga terhomogenisasi secara alami, artinya globula lemaknya tidak terpisah dari cairan susu.
Susu sapi, sebaliknya, harus dihomogenisasi secara mekanis agar globula lemaknya tidak menggumpal dan mengendap.
Proses homogenisasi ini bisa mengubah struktur lemak dan protein susu, sehingga mempengaruhi daya cernanya.
Tubuh hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencerna susu kambing, sedangkan susu sapi membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
- Toleransi Laktosa
Laktosa adalah gula yang terdapat dalam susu. Beberapa orang mungkin memiliki kadar enzim laktase yang rendah.
Enzim laktase adalah enzim yang bertugas mencerna laktosa. Kadar enzim laktase yang rendah menyebabkan orang mengalami intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa mencerna laktosa dengan baik, sehingga menyebabkan gejala seperti kram, kembung, mual, dan diare.
Susu kambing mengandung laktosa yang lebih sedikit daripada susu sapi.
Satu cangkir susu kambing mengandung sekitar 12 persen laktosa lebih sedikit daripada susu sapi dalam takaran yang sama. Oleh karena itu, susu kambing bisa menjadi pilihan bagi orang yang memiliki sensitivitas terhadap laktosa.
Mana yang Lebih Baik?
Susu sapi dan susu kambing sama-sama memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun, tidak ada jawaban pasti tentang mana yang lebih baik, karena hal ini tergantung pada kebutuhan, selera, dan kondisi tubuh masing-masing orang.
Jika Anda tidak memiliki masalah dengan alergi, intoleransi, atau pencernaan susu, Anda bisa mengonsumsi susu sapi atau susu kambing sesuai dengan preferensi Anda.
Jika Anda memiliki alergi susu sapi, Anda bisa mencoba susu kambing sebagai alternatif, tetapi pastikan Anda tidak alergi terhadap kasein beta.
Jika Anda memiliki intoleransi laktosa, Anda bisa memilih susu kambing yang memiliki laktosa lebih sedikit, atau susu bebas laktosa yang sudah diproses secara khusus.
Jika Anda memiliki masalah pencernaan, Anda bisa memilih susu kambing yang lebih mudah dicerna, atau susu fermentasi seperti yogurt atau kefir yang mengandung bakteri baik untuk usus.
Apapun pilihan Anda, pastikan Anda mengonsumsi susu dengan porsi yang sesuai dan seimbang dengan asupan makanan lainnya. Susu merupakan sumber nutrisi yang baik, tetapi bukan satu-satunya.*
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : hellosehat.com dan adjar.grid.id