Progres Rehab Irigasi Persawahan Talang Buai Baru Berjalan 3 Persen

Proses: Kegiatan pembangunan irigasi dan rehab bendung sungai payang II di Desa Talang Buai masih dalam proses pengerjaan --

KORAN DIGITAL RM - Dinas Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mukomuko Bengkulu, optimis kegiatan rehabilitas bendung 15 meter dan irigasi 200 meter untuk persawahan Sungai Payang II di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya selesai tepat waktu, sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati. Setelah pelaksanaan titik nol pada tanggal 4 Juni tahun 2024 kemarin, kontraktor pekerjaan tersebut langsung mulai bergerak. Hingga saat ini, progres pengerjaan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024 senilai Rp 992.466.000 itu terus berjalan. Per tanggal 25 Juni kemarin, persentase penyelesaian kegiatan tersebut sudah mencapai lebih kurang sekitar 3 persen. Kegiatan pengerjaan proyek itu masih dalam proses oleh pihak kontraktor hingga tanggal 31 Oktober mendatang.

BACA JUGA:Filosofi Jajana Pasar Indonesia Dengan Berbagai Asalnya

BACA JUGA:Berikut Cara Membuat Terong Balaso Yang Enk dan Simpel

Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Apriansyah melalui Kabid Sumber Daya Ali (SAD), Bambang Farianto dihubungi mengatakan, kontraktor pekerjaan itu sudah mulai bergerak setelah titik nol tanggal 4 Juni kemarin. Hingga sekarang kepala tukang orang kepercayaan kontraktor dalam kegiatan itu masih berkerja. Waktu pengerjaan kegiatan itu memang tidak sebentar sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan. Sesuai dengan kontrak waktu pengerjaan rehab bendung dan pembangunan irigasi itu berlangsung selama 5 bulan. "Kita sudah sering turun ke lapangan untuk melihat progres pengerjaan. Sejauh ini progres pengerjaan masih terus berjalan, Untuk sementara ini, belum ada kendala yang begitu fatal selama pembangunan itu mulai dikerjakan," kata Bambang.

Dijelaskannya, kendala dalam kebisuan ini lumayan banyak. Terutama proses angkutan material ke lokasi. Material diangkut melalui Jalan perkebunan agro Muko jaraknya lumayan jauh. Sementara kondisi Jalanya banyak yang rusak. Jalan alternatif lain melintasi di jembatan gantung masuk ke Talang Buai, namun harus melangsir dengan mobil pic up. Otomatis anggaran untuk angkutan material membengkak. Karana jembatan gantung itu tidak lolos Dum Truk. Selain itu, kondisi Jalan poros di Desa Talang Buai juga rusak parah. Ini yang menjadi kendala utama dalam pekerjaan irigasi dak bendung tersebut. "Selain terkendala dengan akses Jalan untuk angkutan material, cuaca saat ini juga tidak nentu. Cuaca hujan sangat mempengaruhi pelaksanaan kerja. Inilah kendala yang harus kita hadapi. Selain itu angkutan batu kali menggunakan motor grandong akses Jalannya juga lumayan susah," jelasnya. 

BACA JUGA:Kerap Ada Saat Ramadhan, Kolang Kaling Miliki Manfaat Ini

BACA JUGA:Kurangi Pemanasan Global, Kapolres Ajak Masyarakat Tanam Pohon

Meskipun waktu pengerjaan kegiatan itu masih lama ditambahkan Bambang, mereka tetap mendorong kontraktor agar menuntut tukang dan semua tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan itu melakukan percepatan pengejaran. Sehingga pekerjaan tersebut bisa selesai tepat waktu dan sesuai dengan kontrak yang ada. Dengan catatan tidak mengabaikan spesifikasi yang ada. Kalau bisa sebelum tanggal 31 Oktober nanti, pekerjakan itu sudah masuk ke tahap finishing. Sebelum tanggal 31 bangunan itu sudah selesai 100 persen. Itu harapan pihaknya terhadap pemborong kegiatan tersebut. "Waktu pengerjaan 5 bulan full. Meskipun demikian, tetapi kita tetap menuntut kontraktor bisa menyelesaikan kegiatan itu tepat waktu sesuai dengan kontrak yang ada. Melihat progres pengerjaan saat ini baru 3 persen, kita optimis kegiatan itu bisa selesai tepat waktu, tutupnya.

Sementara Kades Talang Buai, Asril juga mengatakan, pihaknya dari desa sudah menginformasikan kepada seluruh kata petani di wilayah sungai payang II untuk menunda dulu turun ke salah musim yang akan tiba ini. Karena pemberian bendung dan irigasi tersebut masih berlangsung. Para petani juga memberikan waktu yang lebih leluasa kepada pihak kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut telah waktu. Sehingga mudik depan mereka sudah bisa turun ke sawah. "Kita sudah mengumumkan kepada petani di wilayah tersebut. Dan mereka juga sangat mendukung pembangunan rehab irigasi ini. Tetapi, mereka juga berharap pekerjakan itu bisa selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak. Karena musim yang akan tiba ini mereka sudah tidak turun ke sawah. Jadi, untuk musim depan mereka sudah bisa turun garap sawah mereka dengan kebutuhan air yang cukup" tambahnya.*

Tag
Share