Ternyat Ini Penyebab Batuk Setelah Makan Gorengan
Ternyat Ini Penyebab Batuk Setelah Makan Gorengan.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Pernahkah Anda mengalami tenggorokan gatal dan batuk setelah makan makanan berlemak atau gorengan? Hal ini menyebabkan banyak orang menghindari makan gorengan saat sedang batuk agar tidak memperburuk kondisinya. Mengapa gorengan justru menyebabkan batuk?
Pada dasarnya mengonsumsi gorengan dapat memicu mekanisme dalam tubuh yang menyebabkan refleks batuk. Bagaimana mekanisme ini terjadi? Mari kita ulas secara menyeluruh penyebab makanan berlemak menyebabkan batuk pada artikel berikut ini.
Mengapa gorengan menyebabkan batuk?
Ada beberapa penyebabnya. Terlalu banyak mengonsumsi gorengan bisa menyebabkan batuk, antara lain peningkatan asam lambung di tenggorokan dan pembentukan senyawa yang menyebabkan gatal di tenggorokan. Berikut penjelasan masing-masing kasus.
Terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke tenggorokan. Terlalu banyak mengonsumsi gorengan disebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan dan saluran pernapasan bagian atas (tenggorokan). Kondisi ini disebut refluks laringofaring (LPR). Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Biasanya, esofagus mempunyai dua sfingter, yaitu otot sirkular. Otot-otot ini terletak di atas dan di bawah kerongkongan dan bekerja dengan membuka dan menutup saluran pencernaan. Fungsi otot-otot ini adalah untuk mencegah makanan dari saluran pencernaan naik ke saluran udara.
Ketika seseorang menderita LPR, kedua sfingter esofagus melemah, sehingga otot tidak dapat membuka dan menutup. Oke. sebagaimana mestinya. Akibatnya, asam lambung naik ke tenggorokan dan mengiritasi saluran pernapasan bagian atas.
Hal ini dapat menyebabkan tenggorokan gatal, sakit tenggorokan, dan batuk setelah makan makanan berlemak atau gorengan
Terbentuknya senyawa kimia yang menyebabkan iritasi tenggorokan akibat penggunaan minyak jelantah
Batuk akibat makan gorengan juga bisa dipengaruhi oleh minyak yang digunakan untuk memasak gorengan tersebut. Jika Anda menggoreng makanan dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali (sisa minyak goreng), hal ini dapat memicu terbentuknya senyawa akrolein.
Untuk Anda ketahui, akrolein merupakan senyawa aldehida tak jenuh yang terbentuk ketika suhu pemanasan minyak goreng melebihi titik panasnya. Senyawa ini dapat menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.
Selain itu, makanan yang digoreng seringkali memiliki tekstur yang kering dan kasar, sehingga berisiko mengiritasi tenggorokan. Hal ini diketahui memperburuk gejala batuk kering. Oleh karena itu, gorengan merupakan makanan yang sebaiknya dihindari saat Anda sedang batuk.
Tips makan gorengan
Untuk meminimalisir risiko tenggorokan gatal dan batuk, ada beberapa yang menerapkannya. Tips saat makan gorengan salah satunya adalah jangan menggunakan minyak goreng lebih dari satu kali. Berikut uraian lengkapnya.
Batasi jumlah porsi dan frekuensi konsumsi gorengan.
Sebaiknya Anda menggoreng makanan sendiri di rumah agar dapat memilih dan memastikan kebersihan minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan. Gunakan minyak berkualitas baik dan sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak wijen. Pasalnya minyak ini dinilai tidak menyebabkan penumpukan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke otak. Gunakan minyak beberapa kali. gorengan.
Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab batuk setelah makan gorengan yang penting untuk dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi gorengan untuk meminimalkan risiko gangguan kesehatan tersebut.
Penting untuk menyeimbangkannya dengan pola makan seimbang dan bergizi untuk menghindari risiko terjadinya masalah yang lebih serius. masalah kesehatan. Jika Anda ingin mendapatkan asupan makanan sehat bergizi seimbang untuk menunjang pola hidup sehat.*