Petani Padi di Wilayah Sungai Pele Desa Talang Buai Diminta Tunda Garap Sawah

Lahan persawahan Sungai Payang 2 (Sungai Pele) Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Petani padi di wilayah Sungai Payang 2 (Sungai Pele) di Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu, diminta menunda menggarap lahan persawahan setelah musim panen ini. Penundaan tersebut bukan tanpa sebab.

Penundaan karena adanya kegiatan pembangunan rehab irigasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mukomuko yang saat ini sudah mulai dikerjakan. Para petani di wilayah Sungai Payang 2 (Sungai Pele) harus sabar untuk kebaikan kedepan.

Dengan adanya pembangunan rehabilitas irigasi ini, kedepan tidak ada lagi lahan persawahan di wilayah itu yang kekurangan air. Karena pembangunan rehabilitas irigasi tersebut mulai dari membangun bendung di hulu hingga pembangunan irigasi sepanjang 200 meter.

BACA JUGA:Dibalik Baunya Yang Tajam, Ternyata Petai Mengandung 10 Manfaat Baik

Kepala Desa (Kades) Talang Buai, Asril mengatakan, kalau menurut jadwal setelah lebaran idul adha ini petani kembali turun ke sawah. Karana saat ini petani baru saja selesai panen.

Namun, karena adanya pekerjaan rehabilitas bandung dan irigasi, pihaknya dari desa mengimbau semua petani di wilayah Sungai Pele ini menunda dulu turun ke sawah selama 5 bulan kedepan. Setelah pekerjaan ini selesai dan serah terima terima akhir Oktober mendatang. Petani langsung bisa menggarap persawahan.

"Untuk sementara ini kita mengimbau para petani untuk bisa bersabar dan menunda turun ke sawah. Tujuan pekerjaan bendung dan irigasi ini untuk memaksimalkan aliran air di wilayah persawahan Sungai Pele," kata Asril.

BACA JUGA:Wismen Targetkan Diusung Koalisi Besar

Lanjutnya, waktu pengerjaan rehabilitas irigasi ini berlangsung selama 5 bulan. Terhitung sejak bulan Juni ini dan selesai Oktober mendatang, itu sesuai dengan kontrak yang tertera. Dia mewakili masyarakat Desa Talang Buai juga berharap pemborong dalam pekerjaan ini bisa melakukan percepatan pengerjaan.

Selain itu, ia juga berharap kontraktor khusunya tukang dan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini mengerjakan irigasi ini seusai dengan spesifikasi dan volume yang sudah ditetapkan. Karena bangunan irigasi ini digunakan dalam waktu yang lama. 

"Selain bisa selesai tepat waktu. Kita juga berharap volume bangunan itu juga harus dikerjakan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Tidak ada pengurangan volume dan tidak ada pula pengurangan," harapnya.

BACA JUGA:Basmi Nyamuk Aedes Aegypti, MMS Fogging Mandiri

Ditambahkannya, pembangunan bendung dan irigasi ini, dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat (PUPR) Mukomuko bidang Sumber Daya Air (SDA). Anggaran pembangunan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.

Mewakili masyarakat Desa Talang Buai, ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko. Karana sudah peduli dengan keluhan petani padi di wilayah sungai Pele desa talang buai.

BACA JUGA:3 Wakil Indonesia Berpeluang Rebut Juara Australia Open

"Atas nama petani di wilayah Sungai Pele Desa Talang Buai, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Mukomuko. Kita harap tahun depan masih ada pembangunan untuk Desa Talang Buai. Baik untuk persawahan maupun untuk lahan perkebunan," tambahnya.*

Tag
Share