Makanan Khas Jogja Ini Miliki Citarasa Manis Gurih Yang Nikmat. Ini Cara Buatnya

Makanan Khas Jogja Ini Miliki Citarasa Manis Gurih Yang Nikmat. Ini Cara Buatnya.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Gudeg pertama kali dikenal pada tahun 1819 yaitu pada zaman Mataram kuno, dan pada saat itu konon gudeg merupakan makanan yang populer di pulau jawa termasuk kota yogyakarta. Sementara itu, nangka tidak dijadikan target karena dianggap tidak memiliki nilai jual yang ekonomis. Nangka sebenarnya merupakan tanaman manusia dan hampir semua orang memilikinya, sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. 

Dari berbagai sumber tentang sejarah gudeg dapat disimpulkan bahwa gudeg merupakan makanan yang populer pada zaman dahulu. Pasalnya bahannya mudah ditemukan di halaman rumah tamu yaitu pohon nangka. Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa biasanya memiliki pekarangan yang sangat luas, dan hampir seluruh penduduknya menanam pohon nangka dan kelapa. Karena mudahnya mencari bahan-bahan yang banyak terdapat di kebun-kebun masyarakat, maka buah nangka pun dikembangkan dan diolah menjadi gudeg yang kita kenal sekarang. 

Awalnya, bentuk gudeg pertama yang dikenal adalah gudeg basah. Gudegwet adalah gudeg dengan nyemek yang disajikan langsung dengan santan, biasanya disajikan pada pagi hari. Karena bentuknya yang basah, kekurangan dari gudegi basah adalah tidak tahan lama dan tidak bisa dibawa bepergian jauh karena mudah rusak. 

Hal ini membuat gudeg menjadi kering, gudeg kering dimasak lebih lama hingga kuahnya mengering dan warnanya paling kecoklatan. Rasanya juga lebih manis. Gudeg jenis ini dapat disimpan di lemari es hingga 24 jam bahkan lebih lama sehingga banyak orang yang menjadikannya sebagai oleh-oleh. 

Keistimewaan Jogjakarta Guideg Kepopuleran gudeg Nangka dibandingkan gudeg lainnya karena bahan-bahannya mudah didapat di Pulau Jawa. Pohon buah yok masih mudah dijumpai di kawasan Sleman dan pinggiran kota Yogyakarta. 

Pedagang tidak perlu menunggu awal musim untuk mencari nangka muda sebagai bahan baku utama. Gudeg yang dikenal masyarakat luas adalah gudeg nangka. Untuk membedakan gudeg dengan gudeg lainnya, digunakan bahan seperti gudeg manggar dan rebung rebung dalam penamaannya. 

Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang bahan utamanya adalah nangka muda. Pada awalnya gudeg disajikan hanya dengan areh, pada saat itu gudeg juga disajikan dengan topping lain seperti daun singkong, telur, tempe goreng sambal, krecek dan ayam. 

Gudeg terkenal dengan rasa manis dan coklatnya. Warna gudeg yang kecoklatan ini berasal dari daun jati yang direbus bersama nangka muda. Gudeg merupakan makanan yang kompleks, untuk mendapatkan gudeg yang benar-benar matang dan enak, diperlukan waktu pemasakan yang lama yaitu satu atau dua hari. Gudeg bisa dinikmati kapan saja. Tidak ada aturan atau tradisi yang mengharuskan Anda makan gudegi pada waktu tertentu. Demikian pula, tidak ada perbedaan antara pagi, siang, dan malam dengan lauk pauk atau lauk pauknya. 

Perkembangan Gudeg di Jogjakarta Menurut Murdiyati Garjito, berdirinya Universitas Gadjah Mada pada tahun 1949 mempengaruhi perkembangan gudeg di Jogjakarta. Banyaknya masyarakat yang berjualan gudegi di sekitar UGM, sehingga banyak pegawai dan mahasiswa yang menjadikan gudegi sebagai makanan sehari-hari. Selain harganya yang murah, gudeg memiliki cita rasa khas Jawa dan bahan-bahannya mudah didapat, sehingga gudeg bisa terus eksis sebagai makanan favorit yang digemari.*

Bahan-bahan dalam Resep Gudeg Basah Khas Jogja

• 1,5 kg nangka muda. Pilih nangka muda yang biasanya masih berwarna merah dengan teksturnya masih padat.

• 1,5 liter santan

• 80 gram gula merah

• 2 batang serai yang digeprek

• 1 ruas lengkuas yang digeprek

• 4 lembar daun salam

• 1,5 sdt ketumbar

• Garam dan kaldu bubuk secukupnya

• 12 siung bawang merah

• 8 siung bawang putih

• 5 butir kemiri

• Terasi secukupnya

• Sediakan daun jati, untuk memperoleh warna cokelat yang cantik pada gudeg.

Cara Membuat Gudeg Basah

• Siapkan bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, dan terasi, kemudian haluskan

• Masukkan semua bahan ke dalam panci, termasuk bumbu halusnya. Anda bisa tempatkan daun jati atau daun jambu biji di dasar panci untuk memperoleh wana cokelat kemerahan.

• Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk perlahan.

• Tunggu hingga kuah menyusut dan nangka empuk. Sisakan kuah untuk membuat gudeg basah.

• Tambahkan garam dan kaldu bubuk sesuai selera.

• Sajikan hangat dengan nasi putih dan sambal krecek.

Resep Areh untuk Pelengkap Gudeg 

Bahan

• 1/2 kg santan cair

• 250 ml santan kental

• 1 batang serai

• 2 lembar daun salam

• Garam secukupnya

• Gula secukupnya

• Penyedap rasa secukupnya

Cara Pembuatan Kuah Areh

Semua bahan disatukan menjadi satu, masak hingga santan mengental dan mengeluarkan minyak.

Resep Sambel Krecek, Pelengkap Gudeg Basah

Bahan Sambel Krecek

• 4 sdm minyak sayur

• 2 buah cabe merah besar, buang bijinya, iris tipis

• 2 cm lengkuas, memarkan

• 3 lembar daun salam

• 5 buah tahu goreng segitiga, potong dua

• 100 g krecek goreng

• 50 g kacang tolo, rendam hingga mengembang

• 10 buah cabe rawit merah

• 500 ml santan segar

• 250 ml santan kental

Bumbu Halus

• 5 buah cabe merah besar

• 5 buah cabe rawit merah

• 5 butir bawang merah

• 3 siung bawang putih

• 1 potong terasi

• 10 g gula merah

• 2 sdt garam.

Cara Membuat Sambel Krecek

• Panaskan minyak, tumis Bumbu Halus dan cabe iris hingga matang dan harum aromanya. Angkat.

• Masukkan ke dalam panci, tuangi santan dan tambahkan daun salam dan lengkuas.

• Masak dengan api sedang hingga mendidih.

• Masukkan kacang tolo, krecek dan tahu. Masak dengan api sedang hingga kacang lunak dan bumbu meresap.

• Tambahkan santan kental dan cabe rawit merah. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap dan kuah kental berminyak. Matikan api.

Gudeg biasanya disajikan bersama tahu, tempe, ayam, atau telur, yang dimasak dengan cara dibacem. Jangan lupa untuk menambahkan kuah areh di atas gudeg dan lauk kita. Nikmati bersama sambel krecek yang pedas dan nasi hangat.

Tag
Share