Jangan Di Skip, Penggunaan Moisteraizer Penting Bagi Wajah dan Tubuh

Jangan Di Skip, Penggunaan Moisteraizer Penting Bagi Wajah dan Tubuh.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Masih banyak orang khususnya kaum hawa yang menganggap pelembap itu sama saja dengan pelembap. Kebanyakan orang menganggap pelembab sebagai nama bahasa Inggris untuk pelembab itu sendiri. Sebenarnya tidak demikian, padahal keduanya mempunyai tujuan yang sama, yakni melembapkan kulit wajah yang kering.

Perbedaan produk pelembap dengan produk yang menghidrasi adalah:

1. Keunggulan

Meski fungsi pelembap dan krim pelembap pada dasarnya sama dengan pelembap, namun ternyata kandungan kedua produk ini berbeda.

Pelembab itu sendiri Pelembab biasanya bekerja dengan cara menghidrasi kulit sehingga menjadikannya sebagai pelembab. lebih terhidrasi, yang kemudian mengunci kelembapan. Hal ini dilakukan dengan cara mempertahankan kadar air di dalam kulit.

Oleh karena itu, pelembab lebih cocok digunakan oleh orang yang memiliki kulit dehidrasi, karena kulit yang mengalami dehidrasi seringkali membutuhkan produk yang dapat menutrisi kelembapan sekaligus menjaga kelembapan kulit. 

Berbeda dengan manfaat pelembap untuk hidrasi, pelembap sendiri ditujukan untuk menjaga kelembapan alami kulit yang ada. Jadi pada dasarnya pelembab wajah ini mempunyai fungsi yang sama dengan skin barier yaitu fungsi perlindungan alami kulit.

Cara kerja pelembab adalah dengan membentuk lapisan pada permukaan kulit untuk melindungi kulit dan mencegah penyakit kulit. Kandungan air pada kulit menguap melalui pori-pori.

2. Ingredients Meski manfaat pelembap dan pelembap berbeda, namun kandungan produknya juga berbeda. Pelembab seringkali mengandung bahan aktif seperti berbagai jenis asam hialuronat, gliserin, gliserol, asam laktat, dll. Bahan-bahan tersebut menarik molekul air di udara untuk menghidrasi kulit. Dan jika berada di lapisan kulit, molekul akan diekstraksi dari dalam tubuh dan air yang diekstraksi akan ditahan di kulit untuk mencegah penguapan.

Bahan produk Nutrisi itu sendiri 

Kelembapan biasanya memiliki sifat yang lebih emolien, yang akan mengisi celah pada lapisan sel kulit, menciptakan lapisan pada permukaan kulit sekaligus memperbaiki lapisan pelindung kulit.

Bahan dalam krim Pelembab sering ditemukan pada pelembab, namun tidak demikian halnya. sama. komponen utama. Bahan pelembab biasanya ceramide, lipid, asam lemak dan masih banyak lainnya.

3. Waktu Pemakaian

Karena kandungan bahannya berbeda, pelembap dan pelembap juga memiliki waktu pemakaian yang berbeda. Pelembap sendiri biasanya ada yang untuk malam hari dan untuk pagi hari, di mana sesuai dengan nama produknya, waktu pemakaian yang tepat adalah pada pagi hari dan malam hari.

Berbeda dengan pelembab yang memiliki dua waktu berbeda untuk pemakaiannya, moisturizer pada umumnya bisa digunakan kapan saja ketika merasa kulit sangat kering dan dehidrasi.

Merawat kecantikan sebenarnya bisa juga dilakukan di rumah, terutama melakukan perawatan terhadap wajah. Pada dasarnya, ada banyak sekali panduan dalam merawat wajah, salah satunya melalui buku Rahasia Perawatan Wajah. Melalui buku ini, pembaca akan mengetahui informasi mengenai daftar zat dalam kosmetik dan daftar kosmetik berbahaya versi BPOM.

Jenis-Jenis Moisturizer

Sebelum mulai membahas tentang apa fungsi moisturizer pada kulit terutama kulit wajah, akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis dari moisturizer. 

Dengan mengetahui jenis moisturizer ini diharapkan ke depannya para wanita yang akan memakai moisturizer bisa memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit yang dimiliki.

Simak jenis moisturizer di bawah ini yang disertai dengan penjelasannya.

1. Emollient

Jenis moisturizer yang pertama adalah moisturizer emollient, di mana jenis yang satu ini akan sangat cocok untuk digunakan oleh orang dengan kulit yang membutuhkan kelembaban ekstra, seperti kulit kering sampai mengelupas, kasar, bersisik, gatal, dan juga pecah-pecah.

Sebab, moisturizer emollient ini akan bekerja dengan cara mengisi celah yang ada di antara sel-sel kulit yang kehilangan lipid pelembab. Jadi, setelah menggunakan emolien jenis ini, kulit menjadi lebih lembut, terhidrasi, dan kenyal. Namun sayangnya, hidrasi yang dihasilkan biasanya tidak bertahan lama.

Beberapa sumber menyatakan bahwa emolien ini tidak begitu efektif melembapkan kulit, namun lebih efektif melembapkan dan menghaluskan kulit pecah-pecah atau bersisik.

Beberapa Bahan Bahan utama yang biasa digunakan dalam pelembab emolien adalah yang berbahan dasar minyak, seperti minyak nabati, shea butter, minyak bunga matahari, minyak jojoba, minyak argan dan masih banyak lagi lainnya. Pelembap jenis ini biasanya juga memberikan efek menenangkan atau menyejukkan pada kulit sehingga sangat aman untuk anak-anak.

2. Humektan

Berbeda dengan pelembap emolien lainnya, pelembap humektan seringkali mengandung bahan berbahan dasar air sehingga lebih ringan dan tidak meninggalkan rasa berminyak di wajah. Maka dari itu, pelembap jenis ini akan cocok untuk Anda yang memiliki kulit berminyak, berjerawat, dan kombinasi.

Selanjutnya, karena mengandung bahan berbahan dasar air dan formula yang lebih ringan, pelembap jenis ini bisa bekerja dengan baik bahkan di siang hari. ketika serum diperkaya atau menghidrasi. Cara kerja pelembab jenis pelembab ini adalah dengan menari dan mengikat air pada sel kulit sehingga kulit tetap terhidrasi dengan baik.

Beberapa bahan yang sering dijadikan bahan utama dalam krim Pelembab jenis pelembab adalah gliserin, asam hialuronat, AHA, urea ( asam amino), ceramide, madu dan bahkan lidah buaya.

3. Oklusif

Terakhir, ada pelembab yang juga dianggap cocok untuk orang dengan kulit kering dan dehidrasi. Pasalnya pelembab jenis ini bekerja dengan cara memberikan lapisan pelindung untuk mencegah berkurangnya kadar air pada kulit.

Dengan demikian, pelembab oklusif dapat mempertahankan kelembapan pada kulit, sehingga pelembab ini akan memberikan aksi yang lebih tahan lama. 

kelembaban biasanya pelembab pengunci ini hadir dalam bentuk balsem pekat, lengket, dan pekat yang juga mengandung minyak. Karena sifatnya yang kental dan berminyak, maka clog ini tidak disarankan untuk digunakan pada wajah, apalagi untuk penggunaan sehari-hari karena dikhawatirkan dapat menyumbat pori-pori dan selanjutnya menimbulkan masalah kulit lainnya seperti jerawat.*

Sumber : gramedia.com

 

Tag
Share