Jangan Takut Nambah Anak Rezekinya Sudah Allah Atur Tersimpan Di Langit Sesuai Dengan Firmanya

Rezeki.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Hidup, mati, rizki, jodoh semuanya sudah menjadi takdir Allah kepada semua mahluknya. 

Termasuk Rizki sudah Allah tententukan sejak manusia sebelum dilahirkan dimuka bumi.namaun manun manusia harus beruha dan berupaya untuk mendapatkan rezki dengan cara yang baik halal dan berkah.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam benak setiaporang tua, bagaimana dengan bayi yang baru lahir sudah adakah rezkinya, dan bagaimana cara ia mendapatkanya? Dan bagaimana pandangan Islam dlam hal itu. 

Menurut pandangan agama Islam, bayi yang baru lahir sudah ada rizkinya yang telah Allah SWT tetapkan sejak ia masih dalam kandungan.

Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

"Dan di langit (tersimpan) rizki kalian dan apa yang dijanjikan kepada kalian." (QS. Adz-Dzariyat: 22)

Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa rizki kita sudah ada di langit, yang berarti sudah ditulis oleh Allah SWT dalam Lauh Mahfuzh, yaitu papan tulis yang mencatat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.

Selain itu, ada juga hadis Rasulullah SAW yang menyatakan:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٍّ أَوْ سَعِيدٍ

"Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nutfah, kemudian menjadi segumpal darah selama itu (pula), kemudian menjadi segumpal daging selama itu (pula), kemudian diutus malaikat kepadanya, lalu ditiupkan roh kepadanya. Dan diperintahkan dengan empat perkara: ditulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa rizki bayi yang baru lahir sudah ditulis oleh malaikat sejak ia masih dalam kandungan, bersamaan dengan peniupan roh, penentuan ajal, amal, dan nasibnya.

Namun, meskipun rizki bayi yang baru lahir sudah ditentukan oleh Allah SWT, bukan berarti ia tidak perlu berusaha untuk mendapatkannya. 

Allah SWT mengajarkan kita untuk berikhtiar, yaitu berusaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada, dengan mengandalkan pertolongan dan bantuan dari Allah SWT.

Salah satu bentuk ikhtiar yang harus dilakukan oleh bayi yang baru lahir adalah menyusu dari ibunya. ASI merupakan salah satu hak bayi yang baru lahir menurut Islam. 

Rasa pertama yang dicicipi bayi sebaiknya sesuatu yang manis, sehingga ibu dapat mengonsumsi sepotong kurma terlebih dahulu. Selain membantu memenuhi hak bayi, menyusui juga menciptakan ikatan yang erat antara ibu dan anak.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. 

Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris (pun demikian). 

Jika keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. 

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 233)

Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa Allah SWT telah menetapkan rizki bagi bayi yang baru lahir, yaitu ASI dari ibunya, dan juga makanan dan pakaian yang diberikan oleh ayahnya. Allah SWT juga memberikan kelonggaran bagi orang tua untuk menyapih atau menyusukan anaknya dengan orang lain, asalkan dengan cara yang baik dan adil.

Selain menyusu, bayi yang baru lahir juga harus mendapatkan perawatan dan perlindungan yang baik dari orang tua dan keluarganya. Orang tua harus menjaga kesehatan, kebersihan, dan keselamatan bayi, serta memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup. 

Orang tua juga harus melaksanakan hak-hak bayi yang lain, seperti mengumandangkan adzan dan iqamah di telinganya, memberinya nama yang baik, mencukur rambutnya, dan menyembelih aqiqah untuknya.

Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan berbahagia jika Allah SWT memberikan kita bayi yang baru lahir, baik laki-laki maupun perempuan. 

Kita harus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi bayi kita, baik dalam hal rizki, perawatan, perlindungan, maupun pendidikan. Kita harus menjadikan bayi kita sebagai generasi yang shalih dan shalihah, yang akan meneruskan dakwah dan kebaikan di muka bumi.*

 

Tag
Share