Secara Matematika Petani Sawah di Selagan Raya Rugi Besar
Musim Panen MT 1 di Selagan Raya.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Petani sawah di Kecamatan Selagan Raya, mulai memasuki musim panen. Kali ini merupakan panen Musim Tanam (MT) tahun 2024. Harga padi pada awal musim panen ini Rp5.200,- hingga Rp5.500,- per kilogram Gabah Kering Panen (GKP).
Jika dihitung secara matematika, hasil panen dikurangi biaya tanam, maka petani rugi besar. Pasalnya biaya tanam, jauh lebih besar dibandingkan hasil panen. Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Penyuluh (Koorluh) Kecamatan Selagan Raya, Idham.
Idham menjelaskan, pada musim tanam kali ini, banyak kios yang tidak menebus pupuk subsidi. Dari 7 kios yang ada di kecamatan ini, hanya 1 kios yang menebus pupuk subsidi. Alasannya jumlah pupuk subsidi sangat sedikit. Dan banyak aturan yang harus dipatuhi oleh kios. Salah satunya, pemilik kios tidak boleh buka karung pupuk di kios.
‘’Banyak kios tidak nembus pupuk subsidi. Petani terpaksa menggunakan pupuk subsidi yang harganya jauh lebih mahal,’’ jelas Idham.
BACA JUGA:Tokoh Pers Ini Serius Maju Pilpub
Idham juga menyampaikan, dirinya pernah melakukan penghitungan secara rinci biaya tanam, hasil panen dan harga jual gabah. Hasilnya, biaya tanam jauh lebih tinggi dibandingkan hasil jual gabah.
‘’Hasil panen rata-rata 5,5 hingga 6 ton per hektare. Dan petani terpaksa menggunakan pupuk non subsidi, karena kios tidak nembus pupuk. Hitungan saya kemarin, petani baru impas kalau harga gabah Rp7 ribu per kilogram,’’ jelas Idham saat ditemu di kantornya kemarin, Senin 27 Mei 2024.
Disampaikan Idham, sejauh ini petani tidak begitu menghitung untung dan rugi. Yang dilakukan adalah, tanam padi untuk kebutuhan makan. Dengan kata lain, petani tidak beli beras.
BACA JUGA:Beras BPNT di Lalang Luas Belum Tersalur Seluruhnya
‘’Petani tidak menjual seluruh hasil panen. Mereka menyimpan gabah untuk kebutuhan sehari-hari. Intinya, tanam padi agar tidak beli beras,’’ jelas Idham.*