Kata Buya Yahya Perlu Kewaspadaan Ini Jika Mengamalkan Konten Dakwah dari Media Sosial

Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Media sosial tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi momen pribadi, tetapi juga telah berkembang menjadi platform yang efektif untuk menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam hal dakwah Islam.

Dengan hanya beberapa klik, kita dapat terhubung dengan jutaan orang dari berbagai penjuru dunia. 

Dakwah melalui media sosial memungkinkan penyebaran ajaran Islam kepada audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih cepat dan efisien. 

Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan tersendiri. Banyaknya informasi yang beredar dengan cepat sering kali membuat kita sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang autentik dan mana yang palsu.

Buya Yahya Zainul Ma’arif, seorang ulama yang dikenal luas dan dihormati, menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengamalkan konten dakwah yang tersebar di media sosial. 

Beliau mengingatkan bahwa tidak semua informasi yang kita terima melalui media sosial dapat dianggap sahih dan layak untuk diamalkan. 

Penting bagi kita untuk memverifikasi sumber informasi tersebut dan memastikan bahwa ia sesuai dengan ajaran Islam yang benar.

Sebagai pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya telah banyak berkontribusi dalam penyebaran dakwah Islam yang moderat dan sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah. 

Beliau juga aktif dalam mengembangkan berbagai media dakwah, seperti RadioQu, Al-Bahjah TV, dan berbagai platform media sosial lainnya yang menyajikan konten dakwah yang edukatif dan inspiratif.

Dalam konteks media sosial, Buya Yahya menyarankan agar kita tidak terburu-buru mengamalkan amalan yang belum jelas keabsahannya. 

Sebagai umat Islam yang cerdas dan kritis, kita harus melakukan penelitian dan meminta pendapat dari para ulama yang kompeten sebelum mengamalkan suatu amalan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam beribadah yang dapat berakibat pada kekeliruan dalam memahami ajaran agama.

Kita juga harus menyadari bahwa tidak semua yang beredar di media sosial merupakan ajaran yang sesuai dengan syariat Islam. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber utama dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah yang positif dan membangun, sekaligus menjaga diri kita dari informasi yang tidak benar atau menyesatkan. 

Semoga kita selalu diberikan kebijaksanaan dalam menyaring dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat, serta terhindar dari segala bentuk kesesatan yang dapat merugikan diri kita sendiri dan umat Islam pada umumnya.*

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber:

https://www.spiritmuslim.co.id/2022/12/biodata-dan-profil-lengkap-buya-yahya-sosok-ulama-tegas-dan-kharismatik.html

 

Tag
Share