Tekel Dalam Sepak Bola Diperbolehkan Asal Tidak Menyentu dan Membahayakan Bagian Ini

Tekel Dalam Sepak Bola.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Peraturan sepakbola, terus mengalami perkembangan dan perbaikan, mulai dari penerapan kartu, hand ball , of side juga pelanggaran tekel.

Sepak bola merupakan  olahraga yang terus  menggema di setiap sudut dunia,  begitupan aturan-aturanya pun telah mengalami banyak prubahan sejak pertama kali dimainkan. 

Salah satu bahasan  yang paling menarik dalam perkembagan sepakbola adalah aturan terkait pelanggaran tekel. 

Tekel, merupakan upaya pemain untuk merebut bola dari kaki lawan, telah menjadi topik perdebatan yang panas sejak awal mula sepakbola berada.

Pada awal abad ke-19, ketika sepakbola mulai terstruktur di Inggris, permainan ini lebih kasar dan kurang terorganisir dibandingkan dengan sepakbola modern. 

Tekel keras dan berbahaya, sering terjadi dan tidak ada aturan khusus yang mengaturnya. 

Namun, seiring berkembangnya permainan dan bertambahnya kekhawatiran atas cedera yang ditimbulkan, Football Association (FA) di Inggris mulai memperkenalkan aturan untuk melindungi pemain.

Pada tahun 1863, FA merumuskan aturan yang menjadi fondasi bagi sepakbola modern, termasuk aturan tentang tekel. Tekel yang membahayakan integritas fisik pemain, seperti tekel dari belakang atau tekel yang mengarah langsung ke kaki pemain lawan tanpa memperhatikan bola, mulai dilarang.

Namun, bukan berarti semua jenis tekel dilarang dalam sepakbola. 

Tekel yang dilakukan dengan cara yang benar dan aman masih diperbolehkan. 

Tekel harus dilakukan dengan memperhatikan bola, bukan pemain lawan. Pemain harus berusaha untuk tidak menyentuh pemain lawan dan hanya fokus pada bola. 

Tekel semacam ini, jika dilakukan dengan tepat, dianggap sebagai bagian dari seni pertahanan dalam sepakbola.

Dengan berkembangnya teknologi dan aturan, sepakbola modern juga telah memperkenalkan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan terkait tekel yang kontroversial. 

VAR telah menjadi alat penting dalam memastikan bahwa tekel yang diperbolehkan dilakukan dengan cara yang adil dan aman.

Sejarah tekel dalam sepakbola mengajarkan kita bahwa olahraga ini tidak hanya tentang mencetak gol, tetapi juga tentang bagaimana menjaga integritas dan keselamatan pemain. Dari larangan tekel yang berbahaya hingga pengakuan terhadap tekel sebagai bagian dari strategi pertandingan, sepakbola terus berkembang, memastikan bahwa permainan tetap menarik namun tetap aman bagi semua yang terlibat.

Perubahan aturan tekel tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah proses yang berlangsung selama beberapa dekade, di mana aturan-aturan tersebut disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam cara permainan dimainkan dan untuk mengakomodasi perkembangan dalam pelatihan dan kondisi fisik pemain. 

Pada awalnya, tekel yang keras dan berbahaya dianggap sebagai bagian dari permainan, tetapi seiring waktu, kesadaran akan risiko cedera dan pentingnya fair play meningkat.

Pada tahun-tahun awal sepakbola, pemain yang melakukan tekel berbahaya sering kali hanya mendapatkan peringatan verbal dari wasit. 

Namun, dengan semakin seringnya cedera serius terjadi, FA mulai menerapkan sanksi yang lebih keras, termasuk kartu kuning dan kartu merah, untuk mengontrol permainan kasar. 

Pengenalan kartu pada tahun 1970-an merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi cedera dan menjaga sportivitas dalam sepakbola.

Teknik tekel juga telah berkembang. Pemain belakang modern dilatih untuk menggunakan keterampilan mereka dalam membaca permainan dan posisi tubuh untuk melakukan tekel yang efektif tanpa menyebabkan cedera. 

Tekel slide, misalnya, harus dilakukan dengan kaki yang tidak mengarah ke pemain lawan dan dengan tujuan utama mengarahkan bola jauh dari lawan. Pemain juga diajarkan untuk menghindari tekel yang melompat atau dengan kaki terangkat tinggi, yang dapat sangat berbahaya.

Edukasi dan pelatihan menjadi kunci dalam memastikan bahwa pemain memahami aturan dan teknik tekel yang benar. 

Klub-klub sepakbola dan asosiasi sepakbola di seluruh dunia sekarang memiliki program pelatihan khusus yang dirancang untuk mengajarkan pemain muda tentang pentingnya bermain aman dan bertanggung jawab. 

Program-program ini tidak hanya fokus pada keterampilan teknis tetapi juga pada pengembangan karakter dan pemahaman tentang nilai-nilai olahraga.

Selain itu, wasit juga menjalani pelatihan intensif untuk memastikan bahwa mereka dapat mengidentifikasi tekel berbahaya dan menerapkan aturan dengan konsisten. Dengan adanya VAR, wasit sekarang memiliki alat tambahan untuk membuat keputusan yang lebih tepat, meskipun sistem ini masih terus dikembangkan dan disempurnakan.

Tekel dalam sepakbola telah berubah dari tindakan yang sering kali berbahaya menjadi elemen taktis yang membutuhkan kecerdasan dan keterampilan. 

Aturan yang lebih ketat dan pendidikan yang lebih baik telah membantu mengurangi cedera dan meningkatkan kualitas permainan. Meskipun tekel yang keras masih terjadi, ada pengakuan yang lebih besar bahwa keselamatan pemain adalah prioritas utama. 

Sepakbola terus berkembang, dan dengan itu, cara pemain bertahan dan merebut bola juga terus berubah, menunjukkan bahwa olahraga ini selalu berada dalam proses inovasi dan peningkatan.*

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber:

https://wikipedia.co.id/sejarah-sepak-bola/

https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-sepak-bola/#!/history

Tag
Share