Tips Tanam Padi Supaya Untung Lebih Besar

Reporter: SAHAD |

Editor: SAHAD |

Selasa , 21 May 2024 - 15:51

Padi semi organik di Kecamatan Lubuk Pinang --Istimewa

Masriadi menanam padi semi organik. 60 persen menggunakan pupuk organik dan 40 persen pupuk kimia. Sedangkan insektisida yang digunakan adalah insektisida hayati.

"Dengan tanam semi organik, saya bisa hemat biaya tanam sekitar 50 persen," ujar Masriadi, Senin 20 Mei 2024.

Setelah dipanen, padi yang didapat sebanyak 1,2 ton gabah kering panen.

Jumlah tersebut hampir sama dengan hasil panen sebelumnya.

"Dengan tanam semi organik ini, hasilnya sama, tapi biayanya lebih murah," tambahnya.

Pelopor organik Kabupaten Mukomuko, Edry Yansen, menyampaikan bahwa dengan tanam organik, hasil panen akan meningkat.

Pertama kali tanam organik, hasilnya bisa sedikit lebih rendah atau sama, dibandingkan dengan tanam kimia.

Hal itu terjadi karena masih dalam proses perbaikan tanah.

Tanam kedua, hasil panen akan meningkat karena kondisi tanam yang lebih baik.

"Hasil praktik di lapangan, pada panen ketiga, hasilnya meningkat sekitar 15 persen. Ini bukan bahwa tanam padi organik, biaya lebih murah, hasilnya lebih banyak," demikian Yansen (***)

tips tanam padi supaya untung lebih besar                             radarmukomuko.bacakoran.com -  tips bagi petani sawah agar mendapatkan keuntungan maksimal dengan modal minimal. 
pengurangan kuota pupuk subsidi dan kenaikan harga pupuk non subsidi membuat petani cukup pusing. 
pasalnya pupuk merupakan kebutuhan pokok bagi petani, terutama petani sawah. 
tanpa pemupukan, dapat dipastikan hasilnya tidak maksimal. oleh karena itu, petani akan melakukan segala cara demi mendapatkan pupuk. 
tidak sedikit petani harus ngutang untuk mendapatkan pupuk. 
harga pupuk non subsidi yang mahal, akan berdampak terhadap keuntungan. 
petani sawah perlu mencoba tips ini. yakni tanam padi secara organik. 
bisa semi organik atau full organik.
dengan modal minimal, bisa mendapatkan keuntungan maksimal. 
tips ini telah dibuktikan keberhasilan oleh masriadi, warga kecamatan lubuk pinang. 
masriadi adalah seorang penyuluh pertanian. ia bertugas di kecamatan teras terunjam, yang merupakan daerah perkebunan. 
tapi masriadi tinggal di kecamatan lubuk pinang, yang nota bene daerah tanaman pangan, sawah. 
selain sebagai pegawai negeri sipil (pns) masriadi juga seorang petani sawah. 
pada musim tanam (mt) i tahun 2024, ia menanan padi di atas sawah seluas 6,5 patok. satu patok ukuran sekitar 16 x 16 meter. 
masriadi menanam padi semi organik. 60 persen menggunakan pupuk organik dan 40 persen pupuk kimia. sedangkan insektisida yang digunakan adalah insektisida hayati. 
"dengan tanam semi organik, saya bisa hemat biaya tanam sekitar 50 persen," ujar masriadi, senin 20 mei 2024.
setelah dipanen, padi yang didapat sebanyak 1,2 ton gabah kering panen. 
jumlah tersebut hampir sama dengan hasil panen sebelumnya. 
"dengan tanam semi organik ini, hasilnya sama, tapi biayanya lebih murah," tambahnya. 
pelopor organik kabupaten mukomuko, edry yansen, menyampaikan bahwa dengan tanam organik, hasil panen akan meningkat. 
pertama kali tanam organik, hasilnya bisa sedikit lebih rendah atau sama, dibandingkan dengan tanam kimia. 
hal itu terjadi karena masih dalam proses perbaikan tanah.
tanam kedua, hasil panen akan meningkat  karena kondisi tanam yang lebih baik. 
"hasil praktik di lapangan, pada panen ketiga, hasilnya meningkat sekitar 15 persen. ini bukan bahwa tanam padi organik, biaya lebih murah, hasilnya lebih banyak," demikian yansen (***)