Mengenal Makna Dibalik Tradisi Potong jari Niki Paleg Suku Dani Papua
[email protected] - Sebagai negara yang terkenal dengan keberagaman suku, budaya, agama dan adat istiadat, Indonesia kaya akan budaya nasional--Istimewah
[email protected] - Sebagai negara yang terkenal dengan keberagaman suku, budaya, agama dan adat istiadat, Indonesia kaya akan budaya nasional. Belum lagi berbagai suku bangsa yang kita kenal masing-masing mempunyai ciri khasnya masing-masing. Budaya yang mereka miliki merupakan budaya yang sudah ada secara turun-temurun. Budaya ini akan terus ada dari generasi ke generasi dan akan terus berlanjut. Ini mencakup hasil karya kreatif, emosi dan niat manusia mengenai aspek kehidupan seperti hukum, kepercayaan, seni, adat istiadat, etika dan lain-lain banyak suku berbeda yang masih memegang teguh adat istiadatnya tanpa adanya pengaruh budaya asing. Diantaranya suku Asmat, suku Biak, suku Sentani bahkan suku Dani yang berasal dari Pulau Papua.
Berbicara tentang budaya suku Papua, Suku Dani tinggal di wilayah pegunungan Tengah. Papua mempunyai tradisi yang bisa dibilang tradisi ekstrim dan cukup mengerikan. Untuk menggambarkan rasa kehilangan dan kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, suku Dani melambangkan kesedihan mereka dengan tidak hanya menitikkan air mata tetapi juga memotong jari mereka. Hal ini wajib dilakukan jika ada anggota keluarga atau kerabat seperti ayah, ibu, adik atau adik meninggal dunia. Suku Dani menganggap tradisi potong jari merupakan simbol kepedihan hati ketika harus meninggalkan orang yang dicintai. Namun tak jarang tradisi ini dianggap dapat mencegah terjadinya bencana yang bisa merenggut nyawa anggota keluarga yang sekarat.
Kematian merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Setiap orang juga mempunyai cara berbeda dalam menghadapi rasa sakit. Faktanya, tidak hanya individu tetapi juga kelompok orang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pengalaman traumatis mereka. Duka dikatakan sebagai kesedihan mendalam yang disebabkan oleh kehilangan orang yang dicintai (misalnya kematian).
Di beberapa kelas sosial, terdapat tradisi yang sangat berpengaruh, di kemudian aturan-aturan ini diturunkan dari orang ke orang. satu generasi ke generasi berikutnya tanpa mengalami perubahan yang cenderung monoton. Karena kematian adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, setiap kebudayaan pasti mempunyai kebijakan untuk mendukung warganya pada saat berduka. Tentunya setiap suku dengan budayanya masing-masing mempunyai pandangan berbeda mengenai konsep kematian.
Suku Dani tidak bisa mengambil tindakan apapun terkait tradisi potong jari yang biasa dikenal dengan Niki Paleg ini karena sudah ada. tradisional. adat istiadat yang melekat di negara Papua. Mereka juga memandang budaya ini sebagai sebuah kewajiban dan karena itu akan melakukannya secara sukarela.
Jika ada anggota keluarga yang meninggal, salah satu jarinya dipotong. Kebanyakan orang yang jari tangannya terpotong adalah perempuan. Namun tak hanya kaum hawa, sebagian pria juga melakukan hal tersebut untuk mengungkapkan kesedihan yang mendalam. Jari tangan laki-laki biasanya tidak dipotong, melainkan hanya kulit telinganya.
Jari dianggap sebagai simbol keharmonisan, solidaritas, dan kekuatan bagi suku Dani. Dalam suku Dani ada pepatah yang mengatakan “wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”. Kalimat tersebut memiliki arti lambang hidup bersama satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah, dan juga satu asal.