Kecamatan Ipuh Gelar Gotong-royong Serentak Cegah Penyebaran DBD
Kecamatan Ipuh Gelar Gotong-royong Serentak Cegah Penyebaran DBD --
KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Kecamatan Ipuh pada Jumat, 17 Mei 2024 gelar gotong-royong membersihkan pekarangan dan perkantoran dalam rangka mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).
Seperti yang diketahui demam berdarah atau DBD dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menular ketika nyamuk pembawa virus Dengue menggigit penderita demam berdarah, kemudian menggigit orang yang sehat. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia, dan angka kejadian penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan.
BACA JUGA:Desa Gajah Mati Naik Status Mandiri
BACA JUGA:Wilayah Ipuh Dihantam DBD Butuh Perhatian Pemerintah
Kegiatan gotong-royong serentak ini disampaikan langsung oleh Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos dengan mengajak seluruh lembaga, Kepala Desa, dan kantor-kantor seluruh Kecamatan Ipuh. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan pusat kegiatan dilaksanakan di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh.
“Dalam upaya pencegahan DBD kegiatan gotong-rotong dilaksanakan di Kecamatan Ipuh dan pusat kegiatan di Desa Pulai Payung,” ujar Sepradanur.
Gotong-royong membersihkan area seputar pasar Pulai Payung dilaksanakan dengan mengumpulkan sampah-sampah yang menumpuk, membersihkan saluran air, serta membersihkan area-area pemicu berkembangbiak nyamuk.
Sekretaris Camat Ipuh, Buyung Andri S.Sos upaya gotong-royong dilaksanakan karena tingginya kasus DBD di wilayah Kabupaten Mukomuko dan Kecamatan Ipuh, oleh karena itu kegiatan gotong-royong membersihkan area perkembangan nyamuk dilaksanakan.
BACA JUGA:Terdengar Aneh, Ampo Cemilan Berbahan Tanah Liat Ini Justru Dipercaya Dapat Kuatkan Janin Ibu Hamil
BACA JUGA:KPU dan Bawaslu Sudah Terima Dana Hibah Pilkada Mulai 2023
“Sehubungan dengan meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Mukomuko dan Kecamatan Ipuh, maka pelaksanaan gotong-royong serentak di Kecamatan Ipuh dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN)” ujar Buyung Andri.
“diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat ikut membersihkan lingkungan sekitar terutama tempat tempat air tergenang dengan cara menguras, menutup, mengubur (3M) pencegahan lebih baik dari pada mengobati” lanjutnya.*